Secara sederhana, ada satu tujuan utama pendidikan matematika di sekolah yaitu mematematisasi proses pemikiran anak. Dalam kata-kata David Wheeler, memang begitu "Lebih berguna untuk mengetahui bagaimana cara berpikir matematis dari pada tahu banyak tentang matematika “. Menurut George Polya kita bisa memikirkan dua jenis tujuan pendidikan sekolah: yaitu tujuan dalam arti luas dan sempit.
Tujuan dalam arti sempit adalah memastikan orang dewasa yang (akhirnya) dapat berkontribusi terhadap sosial dan ekonomi pengembangan, untuk tujuan yang lebih luas yaitu pengembangan sumber daya batin anak yang sedang tumbuh. Sehubungan dengan matematika sekolah, tujuan khususnya adalah berhubungan dengan berhitung. Sekolah dasar mengajarkan angka dan operasi pada siswa, hasil pengukuran , pecahan, persen dan rasio. Semua ini penting untuk berhitung.
Dalam mengembangkan sumber daya batin anak kebanyakan peran yang dimainkan oleh matematika adalah tentang berpikir. Kejelasan berpikir dan mengikuti asumsi untuk kesimpulan yang logis adalah pusat dari dunia matematika.
Yang lebih penting lagi apa yang ditawarkan matematika adalah cara melakukan sesuatu: untuk bisa menyelesaikan masalah matematika dan lebih umum lagi untuk memiliki sikap yang tepat untuk menyelesaikan masalah dan mampu untuk menyelesaikan segala macam masalah secara matematis.
Untuk mencapai tujuan pendidikan matematika dibutuhkan kurikulum yang ambisus, koheren dan mengajarkan matematika penting. Ambisius dalam arti bahwa ia berusaha mencapai tujuan yang lebih tinggi yang disebutkan di atas daripada hanya mencapai tujuan yang lebih sempit. Koheren dalam arti bahwa berbagai metode dan keterampilan yang tersedia sedikit demi sedikit (dalam aritmatika, aljabar, geometri) masuk ke dalam kemampuan untuk mengatasi masalah yang berasal dari sains dan studi sosial dari SMA. Penting dalam arti bahwa siswa merasakan kebutuhan untuk mengatasi masalah tersebut, guru dan siswa menemukan waktu dan energi merekauntuk mengatasi masalah-masalah yang ada, dan bahwa matematikawan menggapnya sebagai aktivitas yang bermanfaat secara matematis.
Banyak yang telah ditulis tentang kecakapan hidup dan keterkaitan pendidikan sekolah dengan mata pencaharian. Ini tentu benar bahwa sebagian besar keterampilan yang diajarkan di tahap utama berguna dalam kehidupan sehari hari. Namun, sebuah reorientasi kurikulum terhadap “tujuan yang lebih luas” yang disebutkan di atas akan memanfaatkan dengan lebih baik waktu yang dihabiskan anak-anak sekolah dalam hal pemecahan dan kemampuan analitis yang dibangunnya pada anak-anak, dan menyiapkan mereka lebih baik menghadapi berbagai macam masalah dalam hidup.
Visi Pendidikan Matematika
Matematika sekolah berlangsung di situasi dimana:
- Anak belajar menikmati matematika. Ini merupakan tujuan penting, berdasarkan premis, matematika itu bisa digunakan dan dinikmati dalam waktu yang lama dan karenanya sekolah merupakan tempat terbaik untuk menciptakan rasa (menikmati matematika) itu.
- Anak belajar matematika penting Memahami kapan dan bagaimana teknik matematika digunakan selalu lebih penting dari pada mengingat langkah-langkah dari memori (yang mana mungkin lebih mudah menggunakan buku), dan sekolah perlu menciptakan pemahaman semacam itu.
- Anak melihat matematika sebagai sesuatu untuk dibicarakan, untuk komunikasi, untuk berdiskusi sesamanya, untuk bekerja sama. Membuat matematika sebagai bagian dari pengalaman hidup anak mungkin adalah pendidikan matematika terbaik.
- Anak aktif dan memecahkan masalah yang berarti di sekolah, matematika adalah wilayah yang mana secara formal membahas pemecahan masalah sebagai keterampilan. Menimbang bahwa ini adalah kemampuan yang digunakan dalam semua kehidupan, teknik dan pendekatan yang dipelajari di sekolah memiliki nilai yang besar, matematika juga memberikan kesempatan untuk membuat masalah menjadi menarik dan membuat dialog baru (model matematika) dari permasalahn itu.
- Anak menggunakan abstraksi untuk memahami hubungan, untuk melihat struktur, hingga alasan tentang sesuatu, untuk membuktikan kebenaran atau kepalsuan dari pernyataan
- Anak mengerti struktur dasar matematika.
- Guru mengharapkan untuk melibatkan setiap anak di kelas.
Sumber : Position Paper National Focus Group On Teaching Of Mathematics
Sekian yang dapat admin posting pada kesempatan kali ini, terima kasih karena sudah berkunjung....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar