Yo....Pada kesempatan kali ini admin berbagi ilmu lagi yakni tentang bio lagi...Yang judulnya "KOMPONEN KIMIAWI SEL" Ok....Lansung saja semoga dapat membantu....
KOMPONEN KIMIAWI SEL
Seluruh
bagian sel merupakan senyawa kimia. Seluruh kegiatan kehidupan sel merupakan
akibat dari reaksi-reaksi kimia yang berlangsung di dalam sel. Senyawa kimia
penyusun sel disebut protoplasma, yang merupakan subtansi yang kompleks.
Protoplasma terdiri dari unsur-unsur kimia.
Meskipun sebagian besar protoplasma
terdiri dari air, tetapi bahan yang memberi ciri pada strukturnya ialah
protein. Unsur kimia penyusun protoplasma terdapat dalam bentuk senyawa kimia,
baik senyawa organik maupun senyawa anorganik. Senyawa-senyawa penyusun protoplasma:
2. Senyawa
Kimia Anorganik Sel
1.
Karbohidrat
(Sakarida)
Struktur
karbohidrat terdiri dari unsur karbon (C), oksigen (O), dan hidrogen (H).
Karbohidrat dihasilkan melalui sintesis tumbuhan dari karbon dioksida (CO2)
yang berasal dari oksigen dan air dengan bantuan sinar matahari. Produk yang
dihasilkan dalam proses ini berbentuk gula sederhana yang mudah larut dalam air
serta mudah diangkut ke seluruh sel untuk penyediaan energi. Berdasarkan
fungsinya, karbohidrat dapat dikelompokkan menjadi:
Ø Karbohidrat
sederhana sebagai sumber energi di dalam sel.
Ø Karbohidrat
rantai panjang sebagai cadangan energi.
Ø Karbohidrat
rantai panjang sebagai komponen struktural organel dan bagian sel lainnya.
Karbohidrat dapat
dikelompokkan menjadi tiga, yaitu monosakarida, diskarida, dan polisakarida.
a. Monosakarida
Monosakarida
adalah karbohidrat sederhana yang namanya ditentukan oleh jumlah atom C pada
molekulnya. Contoh monosakarida adalah triosa, pentosa, dan heksosa.
1) Triosa,
memiliki tiga atom C, terdapat di dalam sel sebagai hasil atau metabolit pada
oksidasi heksosa dan pentosa. Contohnya adalah gliseraldehid dan
dihidroksiaseton
2) Pentosa,
memiliki lima atom C, terdapat pada asam nukleat (DNA dan RNA) dan beberapa
koenzim. Contohnya adalah ribosa, deoksiribosa, dan ribulosa.
3) Heksosa,
memiliki enam atom C. Contohnya adalah glukosa, fruktosa, dan galaktosa.
b. Disakarida
(Cn(H2O)n-1)
Disakarida adalah karbohidrat yang
dihidrolisis akan menghasilkan dua molekul monosakarida yang sama atau berbeda.
Contohnya sukrosa (gula tebu) yang terdapat pada makanan dan dapat kita temukan
pada gula, laktosa (gula susu) dapat kita temukan hanya pada susu hewan
menyusui dan Air Susu Ibu (ASI), dan Maltosa dihasilkan dari hasil pemecahan
zat tepung.
c. Polisakarida
(C6H10O5)n
Ada
dua polisakarida, yaitu homopolisakarida dibentuk oleh monosakarida yang sama,
sedangkan heteropolisakarida dibangun oleh bermacam-macam monosakarida,
nitrogen amino, dan sulfur.
Contoh
hompolisakarida:
1) Amilum
(zat pati), merupakan hasil fotosintesis
2) Glikogen,
terdapat di dalam sel-sel hati dan sel-sel otot
3) Inulin,
terdapat pada sel akar tumbuhan tertentu sebagai cadangan makanan
4) Lignin,
terdapar pada sel xylem
5) Selulosa,
terdapat pada dinding sel tumbuhan tingkat tinggi dan berfungsi sebagai
pelindung sel.
Contoh
heteropolisakarida:
1) Kitin,
terdapat pada kulit Arthropoda, misalnya jangkrik, kumban, dan belalang
2) Heparin,
terdapat di dalam sel hati, sel paru-paru, dan sel dinding arteri sebagai zat
antiloagulasi
2.
Protein
Protein merupakan salah
satu dari biomolekul raksasa selain polisakarida, lipid dan polinukleotida yang
merupakan penyusun utama makhluk hidup. Molekul
protein berukuran lebih besar dibandingkan dengan karbohidrat dan lipida.
Satuan penyusun protein adalah asam amino.Senyawa
organik kompleks
berbobot molekul tinggi yang merupakan polimer dari monomer-monomer asam amino
yang dihubungkan satu sama lain dengan ikatan peptida
Molekul protein mengandung karbon, hidrogen, oksigen, nitrogen, dan kadang kala
sulfur serta fosfor. Protein berperan penting dalam struktur dan fungsi semua
sel makhluk hidup dan virus. Protein terdiri dari
unsur-unsur C, H, O, dan N.
Peran
protein:
Ø Sebagai katalisator berbagai reaksi kimia,
Ø Memberi kekakuan struktural
Ø Memantau permeabilitas selaput sel
Ø Mengatur kadar metabolit yang diperlukan
Ø Menyebabkan gerakan
Ø Memantau kegiatan gen
Struktur protein ada 4
tingkatan yaitu :
1. Struktur primer menunjukkan
jumlah, jenis dan urutan asam amino dalam molekul protein (rentetan asam amino
dalam suatu molekul protein)
2. Struktur sekunder menunjukkan
banyak sifat suatu protein, ditentukan oleh orientasi molekul sebagai suatu
keseluruhan, bentuk suatu molekul protein (misalnya spiral) dan penataan ruang
kerangkanya (ikatan hidrogen antara gugus N-H, salah satu residu asam amino
dengan gugus karbonil C=O residu asam yang lain)
3. Struktur tersier menunjukkan
keadaan kecenderungan polipeptida membentuk lipatan tali gabungan (interaksi
lebih lanjut seperti terlipatnya kerangka untuk membentuk suatu bulatan)
4. Struktur kuartener menunjukkan derajat persekutuan unit-unit protein.
Ditinjau dari strukturnya,
protein dapat dibagi dalam 2 golongan yaitu:
1. Protein sederhana
Jika protein sderhana
dihidrolisi, hanya akan menghasilkan asam amino. Misalnya protein Albumin dan
Globulin.
2. Protein gabungan
Jika
protein gabungan dihidrolisis, akan menghasilkan asam amino dan senyawa lain.
Misalnya :
a) Glikoprotein, mengandung protein dan karbohidrat
b) Nukleoprotein, mengandung protein dan asam nukleat
c) Lipoprotein, mengandung protein dan lemak
d) Kromoprotein, mengandung protein dan bahan zat warna (hemoglobin dan
hemosianin).
Protein sederhana dan
gabungan dapat digolongkan sebagai berikut :
v Protein primer, struktur molekulnya terdiri atas asam amino yang
tersusun secara linier dengan katan peptide
v Protein sekunder, struktur molekulnya terdiri dari ratusan asam
amino yang tersebar secara spiral
v Protein tertier, struktur molekulnya terdiri dari beberapa rantai
polipeptida yang dihubungkan dengan katan sulfur misalnya globulin
v Protein quarter, struktur molekulnya mengandung dua ikatan atau
lebih peptide yang berkatan dengan katan kovalen yang lemah. Misalnya
hemoglobin
Protein
sangat penting artinya bagi mahkluk hidup, karena semua enzim yang terlibat
dalam reaksi-reaksi metabolisme adalah protein, tetapi tidak semua protein adalah
enzim.
3.
Lemak
(lipid)
Lemak
dibangun oleh gliserol dan asam lemak. Pada sel makhluk hidup, lemak berfungsi
sebagai komponen membran plasma, hormon, dan vitamin. Pada sel makhluk hidup,
lemak terdapat dalam bentuk lemak sederhana, lemak gabungan, atau turunan
lemak.
a.
Lemak
Sederhana
Lemak
sederhana dibangun oleh satu gliserol dan tiga asam lemak (trigliserida). Asam
lemak penyusun lemak dapat berupa asam lemak jenuh atau asam lemak tak jenuh.
Asam lemak jenuh rantai hidrokarbonnya mempunyai H maksimal. Contohnya asam
strearat dan asam palmitat. Asam lemak tak jenuh, jumah atom H pada rantai
hidrokarbon belum maksimal. Contohnya asam oleat dan linoleat.
b.
Lemak
Gabungan
Lemak
gabungan merupakan ester asam lemak jika dihidrolisis menghasilkan asam lemak,
alkohol, dan zat-zat lain. Lemak gabungan merupakan komponen struktural yang
terpenting pada membran sel. Contoh lemak gabungan:
a) Fosfolipid,
yaitu lipid yang mengandung gugus ester fosfat. Contohnya sfingopilid yang
merupakan fosfolipid yang mengandung amino, alkohol, dan ester fosfat.
Sfingopilid terdapat pada selubung mielin sel saraf.
b) Glikolipid,
mengandung molekul karbohidrat dan lipid. Protoplasma sel hewan mengandung dua
macam glikolipid, yaitu serebrosida dan gangliosida. Serebrosida mengandung
molekul sfingosin, asam lemak, dan glukosa. Serebrosida merupakan komponen
lemak pada sel otak dan selubung mielin. Gangliosida mengandung sfingosin, asam
lemak dan glukosa, laktosa, galaktosamin, dan asam neurominik. Gangliosida
terdapat pada bagian otak yang kelabu dan membran erotrosit.
c) Lipoprotein,
mengandung lipid yang mengandung protein, misalnya kolesterol dengan alfa dan
beta globulin.
d) Karotenoid,
merupakan lipid gabungan berpigmen yang terdapat pada sel tumbuhan dan sel
hewan. Contohnya hemoglobin dan klorofil.
c.
Turunan
Lemak
Streoid
merupakan senyawa turunan lemak dengan rantai hidrokarbon berbentuk cincin
(siklik). Streoid terdapat pada protoplasma sel hewan, yaitu hormon kelamin,
vitamin D, kolesterol, dan estradiol.
4.
Asam
Nukleat
Asam nukleat merupakan materi inti
sel. Ada dua macam asam nukleat, yaitu asam ribonukleat (RNA) dan asam
deoksiribonukleat (DNA). Fungsi asam nukleat adalah untuk mengontrol aktivitas
sel dan membawa informasi genetik.
Asam nukleat merupakan polimer
nukleotida. Hidrolisis nukleotida akan menghasilkan fosfat, gula pentosa, basa
nitrogen (basa organik). Basa nitrogen terdiri dari golongan purin dan golongan
pirimidin. Basa purin terdiri dari adenin
(A) dan guanin (G), sedangkan basa
pirimidin terdiri dari timin (T), sitosin (C), dan uranil (U).
Pada protoplasma, selain terdapat
DNA dan RNA, juga terdapat nukleotida lain yang berperan pada proses biologis
seperti:
ü adenosin
monofosfat (AMP)
ü adenosin
difosfat (ADP)
ü adenosin
trifosfat (ATP)
ü guanosin
trifosfat (GTP)
ü timidin
trifosfat (TTP)
ü uridin
trifosfat (UTP)
ü sitidin
trifosfat (STP)
Pada sel makhluk hidup juga
terdapat turunan nukleotida yang berfungsi sebagai koenzim, yaitu sebagai
berikut:
› nikotinamid
adenin dinukleotida (NAD+)
› nikotinamid
adenin dinukleotida fosfat (NADP+)
› flavin
mono nukleotida (FMN)
› flavin
adenin dinukleotida (FAD)
› koenzim
A
Ø
Senyawa Kimia Anorganik Sel
Ø Air
Di dalam sel, air
terdapat dalam dua bentuk, yaitu bentuk bebas dan bentuk terikat. Air dalam
bentuk bebas mencakup 95% dari total air di dalam sel. Air dalam bentuk terikat
mencakup 4-5% dari total air di dalam sel. Kandungan air pada berbagai jenis
sel bervariasi di antara tipe sel yang berbeda. Di dalam sel hidup, kebanyakan
senyawa biokimia dan sebagian besar dari reaksi-reaksinya berlangsung dalam
lingkungan cair. Air berperan aktif dalam banyak reaksi biokimia dan merupakan
penentu penting dari sifat-sifat makromolekul seperti protein.
Karena struktur
air mempunyai produk ionisasinya seperti ion O+ dan H maka sangat
mempengaruhi berbagai sifat komponen penting sel seperti enzim, protein, asam
nukleat, dan lipida.
Hal yang sering
muncul sebagai contoh adalah aktivitas katalitik enzim sangat tergantung pada
konsentrasi ion H+ dan OH-. Karena itulah, semua aspek
dari struktur dan fungsi sel harus beradaptasi dengan sifat-sifat fisik dan
kimia air. Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa air merupakan komponen
sel yang dominan dan berfungsi untuk: pelarut berbagai zat organik dan
anorganik, misalnya berbagai jenis ion-ion, glukosa, sukrosa, asam amino, serta
berbagai jenis vitamin.
·
Bahan pengsuspensi zat-zat organik dengan molekul
besar seperti protein, lemak, dan pati. Dalam hal tersebut, air merupakan
medium dispersi dari sistem koloid protoplasma.
·
Air merupakan media transpor berbagai zat yang
terlarut atau yang tersuspensi untuk berdifusi atau bergerak dari suatu bagian
sel ke bagian sel yang lain.
·
Air merupakan media berbagai proses reaksi-reaksi
enzimatis yang berlangsung di dalam sel.
·
Air digunakan untuk mengabsorbsi panas dan mencegah
perubahan temperatur yang drastis atau mendadak di dalam sel.
·
Air sebagai bahan baku untuk reaksi hidrolisis
dan sintesis karbohidat, misalnya dalam fotosintesis.
Ø Garam - Garam Mineral
Kandungan
garam-garam mineral pada berbagai tipe sel sangat bervariasi. Di dalam sel,
garam-garam mineral dapat mengalami disosiasi menjadi anion dan kation.
Bentuk-bentuk anion dan kation tersebut dinamakan ion. Ion-ion dapat terlarut
di dalam cairan sel atau terikat secara khusus pada molekul-molekul lain seperti
protein dan lipida. Secara umum, garam-garam mineral memiliki dua fungsi
yaitu :
ü Fungsi osmosis,
dalam arti bahwa konsentrasi total garam-garam terlarut berpengaruh terhadap
pelaluan air melintasi membran sel
ü Fungsi yang lebih
spesifik, yaitu peran seluler setiap ion terhadap struktur dan fungsi dari
partikel-partikel seluler dan makromolekul.
Berbagai jenis
garam-garam mineral sangat penting untuk kelangsungan aktivitas metabolisme
sel, misalnya ion Na+ dan K+, ion Na+ dan K+,
berperan dalam memelihara tekanan osmosis dan keseimbangan asam basa cairan
sel. Retensi ion-ion menghasilkan peningkatan tekanan osmosis sebagai akibat
masuknya air ke dalam sel.
Di dalam sel juga
terkandung berbagai jenis gas yang berasal dari lingkungan atau dihasilkan oleh
metabolisme sel. Beberapa gas yang terdapat di atmosfer dapat masuk ke dalam
sel misalnya gas oksigen (O2), karbon dioksida (CO2), dan
gas nitrogen (N2). Di dalam sel, oksigen berperan untuk mengoksidasi
bahan-bahan makanan. Karbon dioksida selain berasal dari lingkungan luar, juga
dihasilkan dalam oksidasi bahan makanan sebagai hasil sampingan. CO2
dapat bereaksi dengan air membentuk asam karbonat yang selanjutnya mengalami
disosiasi membentuk ion hidrogen dan bikarbonat dengan reaksi sebagai
berikut :
Ø C6H12O6
+ 6 CO2 --------> 6 H2O + 6 CO2 + Energi
Ø CO2 +
H2O -------> H2CO3
Ø H2CO3
---------> H+ + HCO3-
Ø Vitamin
Komponen kimiawi selanjutnya adalah
vitamin. Vitamin memang dibutuhkan dalam jumlah kecil, akan tetapi ia harus ada
untuk menunjang berbagai fungsi sel dalam proses metabolismenya. Peran vitamin
adalah mempertahankan fungsi metabolism, pertumbuhan, dan sebagai penghancur
radikal bebas. Beberapa contoh vitamin yang saat ini telah ditemukan
diantaranya antara lain A, B1, B2, B3, B5, B6, B12, C, D, E, K dan H.
Sekian postingan kali ini....semoga bermanfaat ....
Kalau bisa tinggalkan komentar dan share biar admin makin semangat hhhh...sankyu
Sekian postingan kali ini....semoga bermanfaat ....
Kalau bisa tinggalkan komentar dan share biar admin makin semangat hhhh...sankyu
Nice info gan
BalasHapus