pada kesempatan kali ini admin berbagi ilmu ( dari makalah kelompok kami sih ) yakni tentang sel,sejarah dan teori-teori tentang sel.....gak usah panjang-panjang lah pembukanya, langsung aja di baca semoga bermanfaat......
BAB II
PEMBAHASAN
a. Definisi Sel
Sel merupakan unitstructural dan
fungsional terendah atau terkecil dari makhluk hidup yang memiliki seluruh
sifat kehidupan,seperti reproduksi, pertumbuhan dan perkembangan,pemanfaatan
energi, respons terhadap lingkungan di sekitarnya.
Sel disebut unit stuktural karena memiliki organel-organel atau organ-organ kecil yang terstuktur dan memiliki masing-masing fungsi yang dibutuhkan sel. Setiap makhluk hidup terdiri dari satu hingga miliaran unit sel.
Sel disebut unit stuktural karena memiliki organel-organel atau organ-organ kecil yang terstuktur dan memiliki masing-masing fungsi yang dibutuhkan sel. Setiap makhluk hidup terdiri dari satu hingga miliaran unit sel.
b.
Sejarah
Penemuan Sel
Pada tahun 1665, Robert Hooke mengamati
sayatan melintang gabus dari batang Quercus suber menggunakan mikroskop. Ia
menemukan adanya ruang-ruang kosong yang dibatasi dinding tebal dalam
pengamatannya.Robert Hooke menyebut penemuan ruang-ruang kosong
tersebut dengan istilah “cellulae” yang dalam Bahasa Yunani berarti
kamar atau ruang kosong, hingga dalam ilmu modern, istilah tersebut kini
dikenal sebagai sel. Sel penemuan Robert Hooke merupakan sel-sel gabus
yang telah mati.
Pada tahun 1831 Robert Brown mengemukakan bahwa sel merupakan
suatu ruangan kecil dibatasi oleh membrane yang didalamnya terdapat cairan (protoplasma).
Pada tahun 1838 Mathrias Jacob Schleiden dan Theodor Schwann mengemukakan teori
bahwa sel adalah unit structural makhluk hidup. Sel dikatakan sebagai unit
structural makhluk hidup berarti bahwa tubuh makhluk hidup tersusun dari
unit-unit kecil yang disebut sel.
c.
Teori-Teori
Tentang Sel
Sejak penemuan awal
mengernai sel, beberapa ilmuwan berlomba untuk mengetahui lebih banyak
tentang sel. Perkembangan sejarah penelitian tentang penemuan
pada sel mendorong berkembangnya persepsi tentang sel. Dari
penemuan penemuan inilah kemudian lahir teori-teori tentang sel berdasarkan
penemuan yang didapatkan. Beberapa teori penemuan tentang sel yang
dikemukakan diantaranya sebagai berikut :
1.
Sel merupakan kesatuan atau unit structural
makhluk hidup
Sel
merupakan kesatuan atau unit struktural makhluk hidup, teori ini dikemukakan
oleh Jacob Schleiden (1804–1881) dan Theodor Schwan (1810–1882).
Tahun 1839 Schleiden, ahli botani berkebangsaan Jerman, mengadakan pengamatan
mikroskopis terhadap sel tumbuhan. Pada waktu yang bersamaan Theodor Schwan
melakukan pengamatan terhadap sel hewan. Dari
hasil pengamatan pada penemuan tentang sel ini, mereka menarik kesimpulan
sebagai berikut.
1)
Tiap makhluk hidup
terdiri dari sel.
2)
Sel merupakan unit
struktural terkecil pada makhluk hidup.
3)
Organisme bersel
tunggal terdiri dari sebuah sel, organisme lain yang tersusun lebih dari
satu sel disebut organisme bersel banyak.
2.
Sel sebagai unit fungsional makhluk hidup
Max Schultze (1825–1874) menyatakan bahwa protoplasma merupakan dasar
fisik kehidupan. Protoplasma bukan hanya bagian struktural cell, tetapi
juga merupakan bagian
penting cell sebagai tempat berlangsung reaksi-reaksi kimia kehidupan. Berdasarkan hal ini muncullah teori
tentang sel yang menyatakan bahwa cell merupakan kesatuan
fungsional kehidupan.
3. Sel sebagai
unit pertumbuhan makhluk hidup
Rudolph Virchow (1821–1902) berpendapat bahwa omnis cellula ex cellulae
(semua cell berasal dari sel sebelumnya). Sehingga berdasarkan
pendapatnya, dapat dikatakan bahwa sel adalah unit pertumbuhan
makhluk hidup.
4. Sel sebagai
unit hereditas makhluk hidup
Ilmu
pengetahuan dan teknologi mendorong penemuan unit-unit penurunan sifat yang
terdapat dalam inti sel atau nukleus, yaitu kromosom. Dalam kromosom terdapat gen yang merupakan unit pembawa sifat.
Melalui penemuan ini muncullah teori bahwa sel merupakan unit hereditas makhluk hidup. Penemu-penemu yang memberikan
penemuan-penemuan yang mendukung perkembangan teori
mengenai sel sebagai berikut.
1)
Robert Brown (1812)
Robert
Brown adalah seorang biolog dari Skotlandia, pada penemuannya, ia menemukan
benda kecil terapung dalam cairan cell yang ia sebut nukleus. Nukleus sendiri merupakan inti dari cell.
2)
Felix Durjadin (1835)
Felix
Durjadin beranggapan bahwa bagian terpenting cell adalah
cairan cell yang sekarang disebut protoplasma. Protoplasma
sendiri merupakan bagian hidup dari cell yang dikelilingi
oleh membran cell.
3)
Johanes Purkinye (1787–1869)
Johanes
Purkinye merupakan orang pertama yang mengajukan istilah protoplasma yang
merupakan bagian dari cell untuk menamai bahan embrional sel telur.Terlepas
dari sejarah yang terjadi pada penemuan ini, didalam ilmu biologi sendiri,
pengertian cell merupakan kumpulan dari materi paling sederhana dengan ukuran
kecil yg dapat hidup & merupakan unit penyusun dari semua makhluk hidup. Sel
dapat melakukan semua aktivitas kehidupan & sebagian besar reaksi kimia
untuk mempertahankan kehidupan berlangsung di dalam sel. Kebanyakan makhluk
hidup tersusun atas sel tunggal, atau biasanya disebut juga organisme
uniseluler (sel tunggal), sebagai contoh misalnya bakteri & amoeba.
2.2 Jenis-Jenis Sel
Berdasarkan
strukturnya, sel terbagi menjadi dua jenis, yakni Prokariotik dan Eukariotik.
1. Sel Prokariotik
Sel prokariotik
merupakan sel yang tidak memiliki nucleus, atau membrane inti yang memisahkan
materi genetic di inti sel dengan bagian sel lainnya, serta tidak memiliki
msistem endomembrane atau membrane dalam seperti Retikulum Endoplasma, dan
Badan Golgi. Pada umumnya, ukuran sel prokariotik adalah berkisar hingga . Sel prokariotik tidak
mempunyai membran inti, maka bahan inti yang berada dalam sel berkontakan
langsung dengan protoplasma. Ciri lain dari sel prokariotik adalah tidak
memiliki sistem endomembran (membran dalam), seperti retikulum endoplasma dan
kompleks Golgi. Selain itu, sel prokariotik juga tidak memiliki mitokondria dan
kloroplas. Sel prokariotik memiliki mesosom
yang mana organel tersebut hanya ditemukan pada sel prokariotik saja.
Organisme yang terbuat
dari sel-sel prokariotik, termasuk bakteri dan cyanobacteria, disebut prokariota, dan mereka makhluk yang
paling banyak di bumi. Kata prokariotik berasal dari kombinasi kata Yunani “pro“,
yang berarti “sebelum” dan “karyose,” yang berarti “biji-bijian.”
Dalam konteks ini, “biji” dimaksudkan untuk merujuk pada inti sel,
sehingga prokaryota secara harfiah berarti “sebelum inti,” dan itu
umumnya ditujukan untuk menggambarkan sifat primitif prokariota yang
dibandingkan dengan organisme eukariotik lebih berkembang seperti binatang dan
tanaman.
Prokariota adalah
organisme bersel tunggal, termasuk bakteri dan sepupu bakteri seperti Archaea.
Sel prokariotik lebih sederhana daripada sel eukariotik dan lebih evolusioner.
Sedangkan sel eukariotik memiliki banyak kompartemen fungsional yang berbeda,
dibagi dengan membran, prokariota hanya memiliki satu membran, membran plasma,
yang meliputi semua isi internal sel.
Sel prokariotik lebih
sederhana daripada sel eukariotik dan lebih evolusioner. Sel prokariota hanya
memiliki satu membran, membran plasma, yang meliputi semua isi internal sel. Kebanyakan sel
prokariot mereproduksi melalui proses yang disebut
pembelahan biner. Selama pembelahan biner,
molekul DNA tunggal ulangan dan sel asli dibagi menjadi dua sel anak yang
identic.
Prokariota memiliki
dinding sel dan membran yang baik berfungsi untuk memberikan bentuk dan
memungkinkan untuk pertukaran bahan dengan dunia luar. Di dalam sel, ada sebuah
zat protein yang disebut sitoplasma,
yang dimanfaatkan sel ini untuk memetabolisme bahan. Melekat pada dinding sel
adalah struktur DNA plasmid, yang bersentuhan langsung dengan sitoplasma.
Beberapa sel prokariotik dapat bertukar plasmid dan, dengan demikian, berbagi
DNA dengan satu sama lain, yang memungkinkan mereka untuk berkembang dengan
cepat ketika beradaptasi dengan hal-hal seperti antibiotik.
2.
Sel
Eukariotik
Sel eukariotik merupakan
sel yang memiliki nucleus atau materi genetic yang dibungkus oleh membrane inti,
serta sistem endomembran. Pada umunya, ukuran sel eukariotik adalah berkisar hingga. sel eukariotik
memiliki membrane inti yang disebut nucleus. Nucleus tersusun dari bahan lipid
dan protein. Sel eukariotik memiliki system endomembrane, seperti reticulum
endoplasma dan kompleks golgi. Sel eukariotik tidak memiliki mesosom dan kromatofor.
Komponen-komponen sel atau organel-organel yang
terdapat di dalam sel eukariotik, yaitu membran sel, nucleus, sitoplasma,
ribosom, reticulum endoplasma, badan Golgi,
lisosom, peroksisom, glioksisom, nitokondria,
plastid, vakuola, sentrosom dan sentriol, sitoskeleto, serta dinding sel.
Sel Eukariotik terklasifikasi ke
dalam dua jenis, yaitu sel tumbuhan dan sel hewan. Perbedaan yang mendasari
klasifikasi ini adalah stuktur dan organel-organelnya, adapun perbedaan
tersebut dijabarkan sebagai berikut :
No.
|
Bagian dan Organel Sel
|
Sel Hewan
|
Sel Tumbuhan
|
1.
|
Dinding Sel
|
Tidak Ada
|
Ada, bersifat kaku
|
2.
|
Vakuola
|
Berukuran Kecil
|
Berukuran besar
|
3.
|
Plastida
|
Tidak ada
|
Ada (leukoplas,kromoplas, dan kloroplas)
|
4.
|
Sentriol di dalam sentrosom
|
Ada
|
Tidak ada
|
2.3 Organel-Organel Sel dan Fungsinya
1.
Membran
Sel
Membran
sel merupakan lapisan tipis dengan ketebalan sekitar 8 nm, yang membatasi isi
sel dengan lingkungan di sekitarnya. Membran sel bersifat semipermeabel. Pada
sel hewan dan manusia, membran sel terletak di bagian terluar, sedangkan pada
tumbuhan membran sel dikelilingi dinding sel. Membran sel tersusun dari bahan
lipid (fosfolipid), protein, dan karbohidrat. Lapisan lipid tersusun atas
fosfolipid, glikolipid, dan sterol. Fosfolipid merupakan lemak yang bersenyawa
dengan fosfat, glikolipid merupakan lemak yang bersenyawa dengan karbohidrat,
sedangkan sterol merupakan lemak alkohol seperti kolesterol.
Satu
unit fosfolipid terdiri atas:
1. Fosfat
di bagian kepala pada permukaan membran, yang bersifat hidrofilik atau suka air.
2. Asam
Lemak di bagian ekor, yang tersembunyi di dalam membran, dan bersifat
hidrofobik atau tidak suka air
Lapisan
protein membran plasma terdiri atas glikoprotein. Terdapat dua jenis lapisan
protein, yakni:
1. Protein
Periferal (ekstrinsik), terikat secara longgar pada permukaan membrane atau
pada protein integral.
2. Protein
Integral (Intrinsik), tertanam di antara bilayer fosfolipid. Protein integral
memiliki sisi luar pada kedua membran yang bersifat hidrolifik dan bagian dalam
bersifat hidrofobik.
Fungsi
membran sel adalah sebagai berikut:
1. Melindungi
sel agar isi sel tidak keluar,
2. Mengatur
keluar masuknya molekul-molekul tertentu karena sifatnya yang selektif
permeable,
3. Sebagai
reseptor (menerima rangsangan) dari luar sel.
Sifat
membran sel adalah sebagai berikut:
1. Sifat
membran yang dinamis ini sangat tergantung pada struktur dari membran plasma
itu.
2. Sebagai
contoh sifat membran yang tergantung pada strukturnya adalah adanya dua lapisan
lemak yang menyusun membran (lipid bilayer).
3. Membran
lemak dapat terbentuk secara spontan dari campuran lipid dalam lingkungan air
bila konsentrasi lipid melampaui nilai kritis tertentu.
4. Bila
jumlah lipid kurang dari konsentrasi kritis tersebut maka lipid larut dalam
air.
5. Karena
senyawa lipid ini merupakan molekul-molekul amphipatik, maka bila dalam
konsentrasi cukup tinggi molekul-nolekul lipid tersebut secara spontan
membentuk agregat berupa lapisan-lapisan lemak dua lapis.
6. Lapisan
panjang lipid ini secara spontan dapat putus atau bergabung kembali satu sama
lain, sehingga di dalam air sering terbentuk balon-balon vesikula.
7. Mengingat
sebagian besar komponen sel adalah air, maka prinsip inipun rupanya
juga berlaku di dalam sel dengan sistem kompartementasinya.
juga berlaku di dalam sel dengan sistem kompartementasinya.
8. Adanya
sistem membran lemak di dalam sel memungkinkan sel untuk membelah diri tanpa
kehilangan isi sel.
2.
Nukleus
(Inti Sel)
Nukleus
merupakan organel terbesar dan bagian yang paling penting dari sebuah sel.
Nukleus memiliki diameter 5-10 µm. nucleus berbentuk bulat atau oval yang
biasanya terletak di tengah sel. Di dalam nucleus terdapat nukleoplasma
(matriks), nukleolus (anak inti), dan membrane inti (selaput inti).
Nukleoplasma berupa membrane rangkap yang terdiri atas membrane inti dalam dan
membrane inti luar. Nukleoplasma berupa matriks berbentuk gel yang tersusun
dari air, protein, ion, enzim, dan asam inti. Adapun nukleolus merupakan anak
inti terbentuk pada saat terjadi proses transkripsi di dalam nucleus. Nukleolus
berbentuk bola, berwarna pekat, dan menempel pada kromatin. Nucleus dapat
ditemukan di sel hewan maupun sel tumbuhan.Nukleus memiliki beberapa peran yang
sangat dibutuhkan oleh sel, yaitu :
1. Mengatur
pembelahan sel
2. Mengontrol
sintesis protein dengan cara menyintesis m-RNA sesuai dengan perintah DNA
3. Mengendalikan proses
metabolisme sel
4. Menyimpan
informasi genetik berupa DNA
5. Tempat
penggandaan (replikasi) DNA
3.
Sitoplasma
Sitoplasma
adalah cairan sel yang terletak di dalam sel, di liar inti sel dan organel sel.
Sitoplasma berbentuk cairan koloid homogennya yang jernih, serta mengandung
nutrient, ion-ion, garam dan molekul organic, sitoplasma dapat mengalami
perubahan dari fasel sol (konsentrasi air tinggi) ke fase gel (konsentrasi air
rendah) atau sebaliknya. Sifat-sifat fisikawi matriks sitoplasma meliputi Efek
Tyndall, gerak Brown, geraksiklosis, memiliki tegangan permukaan, dan bersifat
elektrolit. Adapun sifat biologis matriks sitoplasma yaitu mampu mengenali
rangsang (iritabilitas) dan menghantarkan rangsang (konduktivitas).Adapun fungsi
dari sitoplasma yaitu:
1. Tempat
organel sel dan sitoskeleton (kerangka sel)
2. Memungkinkan
terjadinya pergeraka organel sel oleh aliran sitoplasma
3. Tempat
terjadinya reaksi metabolism sel
4. Untuk
menyimpan molekul-molekul organik (misalnya karbohidrat, lemak, protein, dan
enzim)
4.
Ribosom
Ribosom merupakan struktur unit gabungan protein
dengan RNA-ribosom (RNA-r) yang disintesis oleh nukleolus. Ribosom berbentuk
butiran kecil denan diameter sekitar 20-22 nm. Ribosom dapat dibedakan menjadi
dua jenis yaitu :
1. Ribosom
bebas, tersuspensi di dalam sitosol.
Ribosom
bebas menyintesis protein yang akan berfungsi di dalam sitosol, seperti enzim
metabolisme.
2.Ribosom
terikat, menempel pada Retikulum Endoplasma (RE). Ribosom terikat menyintesis
protein yang akan dimasukkan ke dalam membrane RE, sekresi protein, serta
pembungkusan pada organel tertentu seperti lisosom.
Sintesis protein adalah proses pencetakan protein di
dalam sel. Sifat protein sebagai pengendali dan zat pembangun makhluk hidup, ditentukan
oleh jumlah, jenis, dan urutan asam amino yang menyusunnya. Jenis dan urutan
asam amino ditentukan oleh DNA (deoxyribonucleic
acid). Sintesis protein bertujuan untuk pembentukan sifat structural,
fungsional, serta reproduksi dalam pertumbuhan dan perkembangan sel. Di dalam
tubuh, sintesis protein bermanfaat untuk menghasilkan hormon, enzim, antibody,
sumber energi, serta pembentukan dan perbaikan sel-sel atau jaringan tubuh.
5.
Retikulum
Endoplasma (RE)
Retikulum Endoplasma merupakan membrane berbentuk
labirin yang berhubungan dengan selubung inti sel. RE terususun dari
jarring-jaring tubula dan gelembung membrane sisterna (kotak). RE dibedakan
menjadi dua jenis, yaitu :
1. Retikulum
Endoplasma halus (tidak bergranula), jika permukaaanya tidak ditempeli oleh
ribosom. RE halus berperan dalam proses sintesis lipid (fosfolipid dan sterol),
metabolisme karbohidrat, dan menetralisir racun (detoksifikasi). Di dalam sel
ovarium, testis, hati, dan otot, banyak mengandung RE halus.
2. Retikulum
Endoplasma kasar (bergranula), jika permukaanya ditempeli oleh ribosom. RE
kasar berperan membentuk fosfolipid membrannya sendiri dan sintesis protein
sekretori (misalnya glikoprotein dan hormone insulin di dalam sel pankreas).
6.
Badan
Golgi (Aparatus Golgi)
Badan golgi tersusun dari membrane berbentuk kantong
pipih yang bertumpuk-tumpuk dilengkapi dengan vesikula. Pada sel tumbuhan badan
golgi disebut juga dengan diktiosom. Badan golgi berperan sebagai pusat
produksi, pergudangan, penyortiran, dan pengiriman produk sel. Materi dalam
vesikula transport dari RE akan diterima oleh Badan Golgi untuk dimodifikasi,
disimpan, dan akhirnya dikirim ke permukaan sel atau untuk tujuan lain.
Adapun fungsi dari badan golgi yaitu :
1. Berperan
dalam sekresi atau membentuk vesikula yang berisi enzim untuk sekresi
2. Membuat
makromolekul, seperti polisakarida dan asam hialuronat (zat lengket pada
sel-sel hewan)
3. Membentuk
akrozom pada spermatozoa yang berisi enzim pemecah selubung sel telur
4. Membentuk
membran plasma dari vesikula-vesikula yang dilepaskan.
5. Membentuk
dinding sel pada tumbuhan
7.
Lisosom
Lisosom merupakan organel kecil berdiameter 0,1 µm,
berbentuk seperti kantong (vesikel) yang diselubungi membrane tunggal. Lisosom
berisi enzim hidrolitik yang mencerna makromolekul, contohnya enzim nuclease
menghidrolisis asam nukleat, enzim protease menghidrolisis protein, dan enzim
lipase yang menghidrolisis lipid. Lisosom dibuat di RE kasar, kemudian
ditransfer dan diproses lebih lanjut di badan golgi. Adapun fungsi dari lisosom,
yaitu :
1. Berperan
pada pencernaan intrasel
2. Berperan
pada proses fagositosis dengan cara menelan dan mencerna partikel yang lebih
kecil
3. Autofagi
atau menelan dan mendaur ulang organel yang rusak atau tidak dikehendaki
4. Autolisis
atau perusakan sel sendiri dengan cara membebaskan semua isi lisosom. Autolisis
terjadi pada peristiwa hilangnya ekor katak atau metamorphosis.
5. Eksositosis
yaitu pembebasan enzim keluar sel
8.
Badan
Mikro
a.
Peroksisom
Peroksisom merupakan organel yang menyerupai
kantiong berbentuk agak bulat, mengandung butiran Kristal, dan diselubungi
membrane tunggal. Peroksisom terbentuk dan tumbuh melalui penggabungan protein
dan lipid di dalam sitosol. Pada hewan, peroksisim banyak ditemukan di dalam
sel hati dan ginjal. Pada tumbuhan, peroksisom dapat ditemukan di dekat
kroloplas dan mitokondria pada sel-sel daun. Peroksisom mengandung enzim oksidase dan enzim katalase. Enzim oksidase berfungsi memindahkan hodrogen dari suatu
substrat agar dapat bereaksi dengan oksigen dan menghasilkan hydrogen peroksida (H2O2).
Hydrogen peroksida yang terbentuk bersifat racun, tapi akan diubah oleh enzim
katalase yang juga dihasilkan oleh peroksisom menjadi air dan oksigen. Fungsi
dari peroksisom yaitu:
1. Penghasil
enzim oksidase dan katalase
2. Memecah
asam lemak menjadi molekul kecil sebagai bahan bakar untuk respirasi sel
3. Di
dalam sel hati, peroksisom menetralisir racun alcohol dan senyawa berbahaya
lainnya.
b.
Glioksisom
Glioksisom adalah sejenis peroksisom yang ditemukan
pada jaringan penyimpan lemak dari biji tumbuhan. Glioksisom berfungsi untuk
menghasilkan enzim yang dapat mengubah asam lemak menjadi gula, yang akan
digunakan sebagai sumber energy pada saat biji sedang berkecambah.
11. Plastida
Plastida adalah organel penyimpan
materi yang diselubungi oleh membran ganda. Plastida hanya terdapat pada sel
tumbuhan dan alga (ganggang). Plastida dibedakan menjadi 3 macam,yaitu:
1. Leukoplas,
merupakan plastida yang berwarna putih atau tidak berwarna dan terdapat pada
sel-sel akar,umbi, dan biji.
2. Kromoplas,
merupakan plastida yang mengandung pigmen selain klorofil (hijau) dan terdapat
pada sel bunga dan buah-buahan yang sudah masak.
3. Kloroplas,
merupakan plastida berbentuk seperti lensa, berukuran 2 x 5 mikrometer dan
mengandung pigmen hijau (klorofil). Kloroplas terdapat pada sel-sel yang
melakukan fotosintesis, misalnya sel daun dang ganggang hijau.
12. Mitokondria
Mitokondria
merupakan organel berbentuk silinder dengan panjang 1-10 µm, dan diselubungi
dua membrane (membrane luar dan membrane dalam) yang keduanya bersifat kuat,
fleksibel, stabil dan tersusun dari lipoprotein. Membrane dalam mitokondria
berlekuk-lekuk disebut Krista. Krista memperluas permukaan membrane sehingga dapat
meningkatkan produktivitas respirasi sel. Membrane dalam mebentuk dua ruangan
internal mitokondria, yaitu ruangan sempit intermembran serta ruangan matriks
yang berisi enzim respirasi sel, ribosom, DNA, dan RNA.
Matriks mitokondria
berfungsi untuk oksidasi asam lemak dan katabolisme asetil koenzim. Mitokomdria
merupakan penghasil energy karena berfungsi dalam oksidasi makanan, respirasi
sel, dehidrogenasi, fosforilasi oksidatif, dan system transport electron. Berdasarkan
fungsinya, mitokondria sering disebut sebagai the power house of cell.
13. Plasmid
Plasmid adalah bagian
non-esensial dari DNA yang menganugerahkan keuntungan bagi bakteri, seperti
resistensi antibiotik, virulensi (kemampuan untuk menyebabkan penyakit) dan
konjugasi (kemampuan bakteri untuk berbagi plasmid dengan bakteri lain).
Plasmid juga ditemukan di beberapa mikroba eukariotik, seperti ragi.
14. Nukleoid
Nukleoid adalah wilayah
sitoplasma prokariotik yang berisi genom-bahan utama
genetik (DNA) dari sel. Bakteri dan archaea biasanya memiliki kromosom sirkuler tunggal.
genetik (DNA) dari sel. Bakteri dan archaea biasanya memiliki kromosom sirkuler tunggal.
15. Vakuola
Vakuola adalah organel berbentuk vesikula besar yang
berisi cairan dan diselubungi membran tunggal. Vakuola terbentuk oleh pelipatan
membran sel ke arah dalam. Vakuola iyang berukuran besar dapat terbentuk karena
penggabungan vakuola-vakuola kecil dari retikulum endoplasma (RE) maupun badan
golgi. Vakuola pada sel tumbuhan berfungsi sebagai berikut :
1) Menyimpan
gas,senyawa-senyawa organik (misalnya alkaloid,protein, dan asam organik) dan
ion anorganik (misalnya kalium dan klorida).
2) Menyerap
air sehingga sel menjadai lebih besar.
3) Tempat
pembuangan akumulasi produk sampingan hasil metabolisme yang berbahaya.
16.
Sentrosom
dan Sentriol
Sentrosom merupakan organel tempat tumbuhan
mikrotubul yang terletak di dekat nukleus. Di dalam sentrosom terdapat satu
pasang sentriol, tetapi sentrosom pada tumbuhan tidak memiliki sentriol.
Sentriol berbentuk silinder, tersusun dari 9 pasang triplet mikrotubula.
Sentriol dapat bereplikasi dan membentuk benang-benang spindel yang akan
mengikat dan menarik kromatid ke arah kutub yang berlawanan pada anafase saat
pembelahan sel secara mitosis maupun meiosis.
17. Sitoskeleton
Sitoskeleton
merupakan kerangka sel yang kuat dan lentur, berupa jalinan serabut yang
tersebar di seluruh sitoplasma. Sitoskeleton berfungsi untuk menyokong dan
mempertahankan bentuk sel, serta berperan sebagai tempat tertambatnya beberapa
organel sel.
18. DNA
Asam Deoksiribonukleat
atau DNA tersusun dari gula deoksiriboa, fosfat, dan basa-basa nitrogen. DNA
berfungsi sebagai pembawa informasi genetic yang akan diwariskan kepada
keturunannya.
19. RNA
Asam ribonukleat atau
RNA merupakan persenyawaan hasil transkripsi DNA. RNA berfungsi dalam membuat
kode-kode genetic sesuai dengan DNA yang akan diterjemahkan dalam bentuk urutan
asam amino dalam proses sintesis protein.
20.
Dinding
Sel
Dinding sal adalah adalah organel yang tersusun
peptidoglikan, lipid, dan protein. Pada dinding sel terdapat pori-pori sebagai
jalan keluar masuknya molekul-molekul yang dibutuhkan maupun zat sisa yang
harus dikeluarkan.
Komposisi dinding sel bervariasi tergantung pada
jenis organisme, tetapi sebagian dinding sel mengandung kombinasi utama organik
molekul-protein, karbohidrat dan lipid. Dinding sel terdapat pada sel tumbuhan,
jamur, dan alga (ganggang). Pada dinding sel terdapat noktah atau bagian
dinding yang tidak menebal, sehingga memungkinkan terjadinya hubungan antarplasma
sel yang berbentuk juluran, disebut plasdomesmata.Adapun Fungsi dari dinding sel,yaitu :
1) Melindungi
sel
2) Mempertahankan
bentuk sel
3) Mencegah
penyeran air yang berlebihan
21. Kloroplas
Kloroplas adalah plastid yang mengandung klorofil. Di
dalam kloroplas berlangsung fase terang dan fase gelap dari fotosintesis tumbuhan.
Kloroplas terdapat pada hampir seluruh tumbuhan, tetapi tidak umum dalam semua sel. Bila ada, maka tiap
sel dapat memiliki satu sampai banyak plastid. Pada tumbuhan tingkat tinggi
umumnya berbentuk cakram (kira-kira 2 x 5 mm, kadang-kadang lebih besar),
tersusun dalam lapisan tunggal dalam sitoplasma tetapi bentuk dan posisinya
berubah-ubah sesuai dengan intensitas cahaya. Pada ganggang,
bentuknya dapat seperti mangkuk, spiral, bintang menyerupai jaring, seringkali
disertai pirenoid.
Kloroplas matang pada beberapa ganggang, biofita dan likopoda dapat memperbanyak diri dengan
pembelahan. Kesinambungan kloroplas terjadi melalui pertumbuhan dan pembelahan proplastid di daerah meristem.
Secara khas kloroplas dewasa mencakup dua membran luar yang menyalkuti stroma homogen, di sinilah berlangsung
reaksi-reaksi fase gelap. Dalam stroma tertanam sejumlah grana, masing-masing
terdiri atas setumpuk tilakoid yang berupa gelembung bermembran, pipih dan
diskoid (seperti cakram). Membran tilakoid menyimpan pigmen-pigmen fotosintesis
dan sistem transpor elektron yang terlibat dalam fase fotosintesis yang
bergantung pada cahaya. Grana
biasanya terkait dengan lamela intergrana yang bebas pigmen.
Prokariota yang
berfotosintesis tidak mempunyai kloroplas, tilakoid yang banyak itu terletak
bebas dalam sitoplasma dan memiliki susunan yang beragam
dengan bentuk yang beragam pula. Kloroplas mengandung DNA lingkar dan mesin sistesis protein,
termasuk ribosom dari tipe prokariotik.
2.4
Perbedaan
Sel Hewan dan Tumbuhan
Sel hewan dan sel tumbuhan merupakan sel eukariotik,
tetapi keduanya memiliki perbedaan struktur maupun fungsinya. Umumnya, sel
tumbuhan lebih besar dibandingkan dengan sel hewan . Dalam ilmu ekologi,
tumbuhan berperan sebagai produsen yang mampu membuat makanannya sendiri,
sedangkan hewan berperan sebagai konsumen atau pemakan. Perbedaan peranan
tersebut terjadi karena sel tumbuhan memiliki organel-organel sel yang tidak
dimiliki oleh hewan, begitupun sebaliknya. Perbedaan struktur sel tumbuhan
dengan sel hewan tercantum dalam tabel berikut.
Sumber
Irnaningtyas.
2014. BIOLOGI untuk SMA/MA Kelas XI Kelompok Peminatan Matematika
dan Ilmu Alam. Jakarta: Erlangga
dan Ilmu Alam. Jakarta: Erlangga
Sukoco,
Wigati Hadi Omegawati, Teo. 2014. BIOLOGI Peminatan Matematika dan
Ilmu-ilmu Alam. Klaten: Intan Pariwara
Ilmu-ilmu Alam. Klaten: Intan Pariwara
http://www.uen.org/Lessonplan/preview.cgi?LPid=38698
Sekian postingan kali ini .... silakan tinggalkan koment jika mau hhhh...insyaallah di jawab....
Sekian postingan kali ini .... silakan tinggalkan koment jika mau hhhh...insyaallah di jawab....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar