Santai dan Berpikir Apa yang Harus Dilakukan Sekarang

Minggu, 15 Oktober 2017

Menelusuri daerah Kumpai

Bismillah saya ucapkan untuk memulai menulis artikel ini....

Kesempatan kali ini saya akan bercerita tentang pengalaman saya dalam melakukan perjalanan ke daerah dalam Kuburaya. Pengalaman ini mungkin tidak saya dapatkan jika tidak mengikuti organisasi, ya memang ini yang pertama kalinya saya ikut organisasi saat kuliah hehehe... Perjalanan diawali dengan kumpul bareng sebelum berangkat di suatu tempat dengan jadwal yang ditentukan jam 7 pagi. Pada hari itu saya kebetulan kesiangan, bukan kesiangan juga kali ya, soalnya bangun shalat subuh lalu tidur lagi hingga bangun jam 6 lewat itupun di bangunkan oleh ketua organisasi hehehe....

Belum mandi apalagi sarapan, saya memutuskan untuk untuk bergegas mandi dan sikat gigi lalu berangkat. Awalnya di suruh menuju ke sekre untuk mengangkat beberapa item kegiatan untuk dibawa. Namun ya karena kelamaan ternyata saat tiba di sana hanya ada satu orang yang menjaga dan tidak bisa ikut pergi karena harus ngirim surat undangan. Ya saya bingung harus kemana lagi, coba menuju ketempat kumpul malah sesat, karena tempat lokasi gak terlalu rinci hahaha.... Untung saja ketemu, karena dekat dengan pom bensin siap2 kan bensin dulu sebelum berangkat, untung saja masih pagi sehingga gak antri lama, namun nyaris ada insiden karena ketidak hati2 an saya hahaha, untung saja bapak pom bensinnya baik, sehingga kagak di marah.

Kan sudah isi bensin tu, lanjut ke tempat kumpul yang persis disamping pom bensin tadi. Padalah sudah hampir jam 7, ternyata masih nunggu orang yang tau lokasinya. Disitu lah kesempatan saya untuk melakukan aksi( makan bekal karena kagak sempat sarapan ). Menunggu pun cukup lama sampai2 bekal yang dibawa sempat habis dimakan. Menunggu dan menunggu akhirnya orang penting datang juga, dan mulailah perjalanan kami. Kirain awal hanya lewat darat, ternyata oh ternyata harus menyebrang lagi menggunakan klotok ( jika tak tau search google ). Biaya yang digunakan untuk menyebrang hanya 5 rb. Di klotok kami sempat berfoto, namun saya lebih memilih memfoto teman saya dari pada di foto orang lain. Yang bikin terhibur yakni saat kami di atas klotok itu kami bertemu seorang ibu2, karena barengan dengan kami nyebrang saya bertanya " ibu,yuk foto bu..." ibu nya bilang tidak dan noleh kebelakang. Namun teman saya yang samping ibu tadi ternyata gak sengaja terambil foto ibu itu dalam pose yang sangat menakjubkan, bahkan kalah dengan foto2 orang selfie anak jaman sekarang hahaha.

Setelah turun dari klotok kami melanjutkan perjalanan kami ke tempat tujuan kami, rute perjalanan kali ini lebih parah dari jalan darat sebelumnya. Banyak lubang dengan batu2 sebagai penutup lubang, dan jika hujan akan terbentuk kolam ( saat kami pergi memang musim hujan ). dari klotok ke tempat kira2 butuh waktu setengah jam. Dan ternyata harus masuk kegang kecil lagi. Saat tiba kami langsung disambut oleh para santri dari pesantren itu. Dengan di awali senyuman manis mereka menyambut kami, pesantren yang kami kunjungin terletak daerah pedalaman kumpai, kenapa saya bilang pedalaman, karena di lihat dari kondisi sekitar yang bisa dibilang masih sepi. Dan juga pesantren ini yang saya dengar baru didirikan  3 bulan yang lalu ( di hitung dari saya pergi ). Kami mengadakkan beberapa permainan seperti tarik tambang , holahop, gelang karet ( nama jelas untuk gamenya saya lupa apa hhhh ). Mereka sangat antusias dalam mengikuti permainan, walau ada beberapa yang tidak ikut sih.

Foto Abdurrahman.

Foto Abdurrahman.

Di pesantren ini  terdiri dari kelas 1 SD sampai dengan SMA, setiap kelasnya hanya terdiri dari beberapa orang saja, bahkan ada yang terdiri dari kurang dari 5 orang untuk 1 kelas. Tiap harinya mereka belajar lebih dominan pada pelajaran agama dan kurang dalam pelajaran umum. Buku yang tersedia juga buku-buku lama yang beda jauh dari kurikulum yang baru (K13). Yang mirisnya lagi kurang nya jumlah pengajar, mereka sepertinya sangat ingin belajar pelajaran umum seperti mtk,ips,ipa, atau lain2nya, dilihat dari pertama kedatangan kami, mereka merespon belajar apa kita sambil tersenyum. Asal mereka juga dari berbagai daerah, bahkan ada yang dari Pakistan. Sebelumnya saya ada bilang mereka saat menyukai kehadiran kami, seperti dianggapnya kami sebagai keluarga, misal kita kuliah dan jauh dari orang tua, tentunya kita akan merasa kangen dengan orangtua kita. Bahkan ada yang menangis ketika ada kunjungan lalu pergi lagi karena kunjungan nya sudah selesai seperti tidak mau ditinggalkan.

Saat waktu nya shalat kami shalat berjamaah dengan anak ddisana. Disana kami bahkan di sajikan makanan yang langsung di dimasak oleh santri perempuan disana, lumayan kenyang bahkan saya nambah hahaha. Setelah makan kami pulang, ada rasa senang saat melihat candaan dan senyuman mereka, namun memang ada kegiatan organisasi kami ada batasan waktu kami harus pulang. Semoga kita dapat bertemu lagi ya adek2.....

Terima kasih karena sudah membaca pengalaman saya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar