A.
Sifat
Hakekat Manusia
Manusia
adalah satu-satunya makhluk yang memiliki kemampuan rasional, karena dialah
makhluk yang memiliki akal. Landasan dan tujuan pendidikan yaitu bersifat
filosfis normatif. Bersifat filosofis karena untuk mendapatkan landasan yang
kokoh diperlukan adanya kajian yang bersifat mendasar, sistematis dan universal
tentang ciri yang hakiki dari manusia. Bersifat normatif karena perndidikan
mempunyai tugas untuk menumbuhkankembangkan sifat hakikat manusia tersebut sebagai sesuatu yang bernilai luhur dan hal itu menjadi keharusan.
B. Wujud Sifat
Hakikat Manusia
1.
Kemampuan
menyadari diri sendiriè Kemampuan
mengeksplorasi potensi-potensi yang ada dan yang dapat dikembangakan sehingga
dapat berkembang ke arah kesempurnaan diri.
2.
Kemampuan
bereksistensi èKemampuan
menempatkan diri dan menerobos batas-batas
3.
Kata
hatièKemampuan pada
diri manusia yang memberi penerangan tentang baik buruknya perbuatannya sebagai
manusia.
4.
MoralèPerbuatan/tindakan yang dilakukan
itu sendiri.
5.
Tanggung
jawabèKesediaan untuk
menanggung segenap akibat dari perbuatan yang menuntun jawab.
6.
Rasa
kebebasanèMengusahakan
agar perserta didik dibiasakan untuk menginternalisasikan nilai-nilai,
aturan-aturan ke dalam dirinya, sehingga dirasakan sebagai miliknya.
7.
Kewajiban
dan hakèJika seseorang
mempunyai hak untuk menuntut sesuatu maka tentu ada pihak lain yang
berkewajiban untuk memenuhi hak tersebut. Sebaliknya, kewajiban ada karena ada
pihak lain yang harus dipenuhi haknya.
8.
Kemampuan
menghayati kebahagiaanèMax Scheler
menyatakan bahwa manusia menghayati kebahagiaan apabila jiwanya masih bersih
dan stabil,jujur,bertanggung jawab, mempunyai pandangan hidup yang kokoh dan
bertekad untuk merealisasikan dengan cara yang realistis.
C. Dimensi-dimensi
Sifat Hakikat Manusia
1.
Dimensi
keindividualanèSetiap orang
memiliki sikap dan pilihan sendiri uang dipertanggung jawabkan sendiri, tanpa
mengharapkan bantuan dari orang lain untuk ikut mempertanggungjawabkannya
2.
Dimensi
kesosialanèTidak ada seorang
manusia yang dapat hidup seorang diri lengkap dengan sifat hakekat
kemanusiaannya.
3.
Dimensi
kesusilaanèIni mencakup
etika dan etiket. Etika yang berkenaan dengan persoalan kebaikan. Etiket yang
berkenaan dengan kepantasan dan kesoanan.
4.
Dimensi
keberagamaanèBeragama
merupakan kebutuhan manusia karena manusia makhluk yang lemah sehingga
memeerlukan temat bertopang dan demi
keselamatan hidupnya.
D. Pengembangan
Dimensi Hakikat Manusia
Ada
2 kemungkinan dalam membantu anak
mengembangkan potensi yang dimilikinya,yakni:
1.
Pengembangan
yang utuh
2.
Pengembangan
yang tidak utuh
PENGERTIAN DAN
HAKIKAT PENDIDIKAN
A. Pengertian
Pendidikan
Dalam arti luas,
tempat berlangsungnya pendidikan tidak terbatas dalam satu jenis lingkungan
hidup tertentu dalam bentuk sekolah, tetapi berlangsung dalam segala bentuk
lingkungan hidup manusia.
Dalam arti
sempit, pendidikan adalah sekolah atau persekolahan. Sekolah adalah lembaga pendidikan formal sebagai salah satu hasil rekayasa dari peradaban manusia.
B. Hakikat Ilmu
Pendidikan
Ialah perangkat
teori, konsep dan prinsip yang sistematis dan relevan untuk dapat menjelaskan, meramalkan dan mengendalikan fenomena serta memecahkan berbagai permasalahan
yang timbul dalam dunia pendidikan.
C. Unsur-unsur
Pendidikan
Proses
pendidikan melibatkan banyak unsure, yakni
1. Peserta
didik
2. Pendidik
3. Interaksi edukatif
4. Tujuan
pendidikan
5. Materi
pendidikan
6. Alat
dan metode
7. Lingkungan
Pendidikan
D. Alat-alat
Pendidikan
1.
Kewibawaan
2.
Kasih
sayang dan kelembutan
3.
Keteladanan
4.
Penguatan
5.
Tindakan
tegas yang mendidik
E.
Pendidikan
sebagai Sistem
Ciri umum dari
system:
1)
System
merupakan satu kesatuan yang terstruktur
2)
Kesatuan
tersebut terdiri dari sejumlah komponen yang saling berpengaruh
3)
Masing-masing
komponen mempunyai fungsi tertentu dan secara bersama-sama melaksanakan fungsi
tersruktur.
LANDASAN DAN
AZAS-AZAS PENDIDIKAN
A. Landasan
Pendidikan
Dalam
undang-undang nomor 20 tahun 2003 tentang sisdiknas pasal 1 ditegaskan bahwa
pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar
dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi
dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,
kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan
dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Selanjutnya pasal 2 menyatakan bahwa
Pendidikan Nasional adalah pendidikan yang berdasarkan Pancasila dan
Undang-undang dasar RI Tahun 1945, yang berakar pada nilai-nilai agama,
kebudayaan nasional Indonesia dan tanggap terhadap perubahan zaman.
Beberapa
landasan pendidikan :
1.
Landasan
FilosofisèMerupakan
landasan yang berkenaan dengan makna atau hakikat pendidikan.
2.
Landasan
SosilogisèSosiologi
merupakan ilmu pengetahuan positif yang mempelajari berbagai tindakan social
yang menjelam dalam realitas social.
3.
Landasan
KulturalèKebudayaan
menjadi landasan pendidikan nasional sebagaiman tercantum dalam pasal 1 ayat 2
UU RI Nomor 20 tahun 2003 tentang sisdiknas yakni pendidikan nasional adalah
pendidikan yang berdasarkan Pancasila dan UUD Negara RI Tahun 1945 yang berakar
pada nilai-nilai agama, kebudayaan nasional Indonesia dan tanggap terhadap
tuntutan zaman.
4.
Landasan
PsikologisèLandasan ini
ditujukan kepada pemahaman tentang manusia.
5.
Landasan
Ilmiah dan TeknologisèIPTEK menjadi
bagian utama dari isi pengajaran.
B. Azas-azas Pokok
Pendidikan
Merupakan suatu
kebenaran yang menjadi dasar ataupun tumpua berpikir, baik pada tahap
perancangan maupun pelaksanaan pendidikan. Ada tiga asas pendidikan :
1.
Azas
Tut Wuri Handayani
Dikumandangkan oleh Ki Hajar Dewantara
sebagai pendirian Perguruan Nasional Taman Siswa. Dari azas ini lahir system
“Pamong” merupakan istilah guru sebagai pemimpin yang berdiri di belakang
dengan bersemboyan “Tut Wuri Handayani”.
2.
Azas
Belajar Sepanjang Hayat
Merupakan sudut pandang dari sisi lain
terhadap pendidikan seumur hidup, yaitu pendidikan yang harus 1. Meliputi
seluruh hidup setiap individu, 2. Mengarah kepada pembentukan, pembaharuan,
peningkatan dan penyempurnaan secara sistematis pengetahuan, keterampilan dan
sikap yang dapat meningkatkan taraf hidupnya. 3. Tujuannya mengembangkan
penyadaran diri, 4. Meningkatkan kemampuan dan motivasi untuk belajar mandiri
dan 5. Mengakui kontribusi dari semua pengaruh pendidikan yang mungkin terjadi,
formal,informal dan non formal.
3.
Azas
Kemandirian dalam belajar
Dalam kegiatan belajar mengajar, sedini
mungkin dikembangkan kemandirian dalam belajar dengan menghindari campur tangan
guru namun selalu siap untuk ulur tangan apabila diperlukan.
MASYARAKAT MASA
DEPAN
-
Karakteristik
masyarakat di masa depan
1)
Kecenderungan
globalisasi yang makin kuat
2)
Perkembangan
IPTEK yang makin cepat
3)
Perkembangan
arus informasi yang semakin padat dan cepat
4)
Peningkatan
Layanan Profesional
-
Dampak
yang akan ditimbulkan akibat pembangunan arus informasi yang semakin cepat dan
padat bagi pendidikan.
Perkembangan
komunikasi dan arus informasi sudah jangan di pertanyakan lagi, mencangkup
keseluruhan unsure-unsur. Seringkali diadakan siaran langsung dari berbagai
penjuru dunia tentang berbagai peristiwa penting yang sedang terjadi ataupun
wawancara jarak jauh melalui televise. Hal itu mau tidak mau telah memaksa kita
mempunyai konsep baru tentang berita, yakni bukan apa yang telah terjadi tetapi
apa yang sedang terjadi. Demikian pula kekuatan pengaruh dari gambar yang
ditanyangkannya tidak sekedar menyentuh aspek kognitif tetapi juga aspek
afektif. Demikian pula rekaman lagu yang desertai gambar-gambar dalam rekaman video
akan lebih menyentuh keutuhan pribadi pemirsanya. Jadi tergantung bagaimana
lagi kita memilih positif maupun negatif nya dari perkembangan itu.
-
Dalam
UU No.20 tahun 2003 tentang sisdiknas ditegaskan bahwa tenaga kependidikan
adalah anggota masyarakat yang mengabdikan diri dan diangkat untuk menunjang
penyelenggaraan pendidikan
-
Ciri-ciri
profesi jabatan guru
1)
Lebih
mengutamakan pelayanan kemanusiaan yang ideal
2)
Terdapat
sekumpulan bidang ilmu yang menjadi landasan
3)
Terdapat
suatu mekanisme saringan berdasarkan kualifikasi tertentu
4)
Terdapat
suatu kode etik profesi
5)
Terdapat
organisasi profesi
6)
Pemangku
profesi memandang profesi nya sebagai suatu karir hidup
-
Upaya
penddikan dalam mengatisipasi masa depan
Pendidikan
berkewajiban mempersiapka generasi baru yang sanggup menhadapai tentangan zaman
baru yang akan datang. Manusia yang harus dihasilkan oleh pendidikan antara
lain tertuang dalam pasar 1 UU Nomor 20 tahun 2003 tentang Sisdiknas yakni
manusia yang memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengenalan diri,
kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia serta berbagai keterampilan yang
diperlukan untuk menjamin kelangsungan hidup sebagai pribadi, masyarakat,
bangsa dan negara, bahkan warga dunia.
LINGKUNGAN
PENDIDIKAN
·
Lingkungan pendidikan adalah segala
sesuatu yang ada di sekitar manusia,
baik berupa benda mati, makhluk hidup ataupun
peristiwa-peristiwa yang terjadi
termasuk kondisi masyarakat
terutama yang dapat memberikan pengaruh
kuat kepada individu.
·
Fungsi
lingkungan pendidikan
1)
membantu peserta didik dalam berinteraksi
2)
menyeleksi serta mempersiapkan peranan-peranan tertentu
·
Tri
pusat pendidikan
1)
Keluargaèpengelompokan primer yang terdiri
dari sejumlah kecil orang karena hubungan semenda dan sedarah. Keluarga merupakan
tempat pertama kita menerima ilmu.
2)
Sekolahèsekolah merupakan suatu tempat dimana kita akan
mendapat ilmu umum selain di keluarga. Sekolah seharusnya menjadi pusat pendidikan
untuk menyiapkan manusia Indonesia sebagai individu, warga masyarakat, warga
negara dan warga dunia di masa depan.
3)
Masyarakatètempat dimana kita akan
bersosialisasi dengan orang banyak.
·
Pendidikan
menurut UU No.20 tahun 2003
1)
Pendidikan
keluargaèLembaga sosial
yang terbentuk setelah adanya suatu perkawinan. Pendidikan yang terjadi di
lingkungan keluarga berlangsung secara alami dan wajar.
2)
Pendidikan
sekolahèMerupakan sarana
yang secara sengaja dirancang untuk melaksanakan pendidikan.
3)
Pendidikan
masyarakatè fungsi
masyarakat sebagai pusat pendidikan sangat tergantung pada taraaf perkembangan
dari masyarakat itu beserta sumber-sumber belajar yang tersedia di dalamnya.
·
Interdepensi
Tri Pusat Pendidikan
Interdependensi
adalah hubungan saling tergantung antardua pihak, atau lebih yang saling
mempengaruhi.
1)
Hubungan keluarga
dengan sekolahè Sekolah tidak akan terus berdiri jika tidak di dukung oleh masyarakat,
maka dari itu kedua sistem sosial ini saling mendukung dan melengkapi.
2)
Hubungan sekolah
terhadap masyarakatè Hubungan sekolah dengan masyarakat adalah suatu proses komunikasi dengan
tujuan meningkatkan pengertian warga masyarakat tentang kebutuhan dan praktik
pendidikan serta berupaya dalam memperbaiki sekolah.
3)
Pengaruh
masyarakat terhadap sekolahè Masyarkat yang baik, maju, modern ialah masyarakat yang didalamnya
ditemukan suatu tingkat pendidikan yang baik, maju, dan modern pula, dalam
wujud lembaga-lembaganya maupun jumlah dan tingkat orang terdidik.
ALIRAN-ALIRAN
PENDIDIKAN
·
Aliran-aliran
pendidikan adalah pemikiran-pemikiran yang membawa pembaharuan dalam pendidikan
·
Aliran-aliran
pendidikan
Ø
Aliran
Nativismeè Istilah nativisme dari kata natie
yang artinya adalah terlahir. Beranggapan bahwa “ bayi itu lahir
sudah dengan pembawaan baik dan pembawaan buruk “
Ø
Aliran
Naturalismeè Naturalisme berasal dari kata
“nature” artinya alam atau apa yang dibawa sejak lahir. Beranggapan bahwa “
semua anak adalah baik pada waktu baru datang dari tangan Sang Pencipta, tetapi
semua menjadi rusak ditangan manusia “
Ø
Aliran
Empirismeè Teori tabulae rasae ( meja
lilin ) : “ anak yang lahir
kedunia seperti kertas putih yang bersih. Kertas putih akan mempunyai corak dan
tulisan yang digores oleh lingkungan “
Ø
Aliran
Konvergensiè Aliran Nativisme + Aliran
Empirisme = Aliran Konvergensi
Beranggapan
bahwa “ anak lahir didunia ini telah memiliki bakat baik dan buruk, sedangkan
perkembangan anak selanjutnya akan dipengaruhi oleh lingkungan. Jadi, faktor
pembawaan dan lingkungan sama-sama berperan penting “
·
Pendidikan
dalam rangka perjuangan kemerdekaan
1)
Perguruan
Taman SiswaèPencentusnya Ki
Hajar Dewantara
Azas-azas Taman
Siswa:
§ Setiap orang
mempunyai hak mengatur dirinya sendiri, dan mengingat tetap
berlandaskan pada
semangat persatuan dan kesatuan dalam peri kehidupan umum.
§ Proses pembelajaran harus memberikan pengetahuan
yang berfaedah.
§ Proses pembelajaran harus berdasarkan pada
aspek kebudayaan kebangsaan sendiri.
§ Proses pembelajaran harus tersebar luas hingga
dapat menjangkau kepada seluruh
lapisan masyarakat.
§ Untuk mencapai dan menciptakan kemerdekaan
hidup yang sepenuhnya lahir maupun
batin, didasari atas kemampuan pribadi dan
menolak bantuan dalam bentuk apapun, oleh
siapapun yang mengikat, baik berupa
ikatan lahir maupun ikatan batin.
§ Hidup sederhana
dan sehat.
§ Mendidik anak diperlukan keikhlasan lahir dan
batin.
2)
INS
Kayu Tanam èPencetusnya Mohammad Sjafe’i
Azas-azas INS
Kayu Tanam:
§ Berfikir logis
dan rasional
§ Keaktifan atau
kegiatan
§ Pendidikan
masyarakat
§ Memperhatikan
pembawaan anak
§ Menentang
intelektualisme
·
Gerakan
Baru Dalam Pendidikanè Gerakan-gerakan baru dalam
pendidikan pada umumnya adalah upaya peningkatan mutu pendidikan hanya dalam
satu atau beberapa komponen saja.
Terdiri atas :
1.
Pengajaran
Alam Sekitar
2.
Pengajaran
Pusat Perhatian
3.
Sekolah
Kerja
4.
Pengajaran
Proyek
PERMASALAHAN
PENDIDIKAN
A.
Permasalahan
pokok pendidikan Nasional
-
Masalah
pemerataan pendidikanè Persoalan bagaimana sistem pendidikan dapat menyediakan
kesempatan yang seluas-luasnya
kepada seluruh warga negara
untuk memperoleh pendidikan, sehingga pendidikan ini menjadi wahana bagi pembangunan sumber daya manusia untuk
menunjang pembangunan.
Pemecahan
masalah:
1.
Melalui cara konvensional, antara lain :
-
Membangun gedung
sekolah seperti SD atau ruangan belajar
-
Menggunakan gedung
sekolah untuk Double Shift
2.
Melalui cara Inovatif, antara lain :
-
Sistem Pamong (
Pendidikan oleh masyarakat, guru, dan orang tua.)
-
SD kecil pada
daerah terpencil.
-
Sistem Guru Kunjung
-
SMP terbuka
-
Kejar paket A , B,
dan C.
-
Belajar jarak jauh
seperti Univertas Terbuka.
-
Masalah mutu
(kualitas) pendidikanè Hasil
belajar yang bermutu hanya mungkin dicapai melalui proses belajar yang bermutu.
Pemecahan masalah:
A.
Seleksi yang lebih
rasional khusus untuk SLTA dan Perguruan Tinggi.
B.
Pengembangan
kemampuan tenaga kependidikan melalui study lanjut, latihan, penataran,
seminar, kegiatan-kegiatan study.
C.
Penyempurnaan
Kurikulum.
D.
Pengembangan
prasarana untuk menciptakan lingkungan yang tentram untuk belajar.
E.
Penyempurnaan
sarana belajar.
F.
Melakukan kegiatan
pengendalian mutu.
-
Masalah relevansi
pendidikanè Masalah relevansi pendidikan terlihat dari banyaknya
lulusan dari satuan pendidikan tertentu yang tidak siap secara kemampuan
kognitif dan teknikal untuk melanjutkan ke satuan pendidikan di atasnya.
Pemecahan
masalah:
1.
Menanamkan pengetahuan,
keterampilan, dan sikap yang fungsional untuk
kehidupan
dimasyarakat kelak.
2.
Menentukan
kemampuan untuk memahami dan memecahkan permasalahan yang
aktual dalam
masyarakat.
3.
Menunjukkan jalan
untuk mengembangkan keterampilan hidup di masyarakat.
-
Masalah efisiensi
dan efektifitas pendidikan
Faktor faktor yang mempengaruhi berkembangnya masalah
pendidikan:
1.
Gerakan perluasan
pendidikan untuk melayani pemerataan kesempatan
pendidikan bagi
rakyat
2.
Kondisi satuan
pendidikan belum optimal mendukung peningkatan mutu
3.
Laju pertumbuhan
penduduk
SISTEM
PENDIDIKAN NASIONAL
·
Sistem
pendidikan nasionalè Keseluruhan komponen pendidikan yang saling terkait
secara terpadu untuk menacapai tujuan pendidikan nasional
·
Kelembagaan
pendidikan
-
Jalur
pendidikan
-
Jenjang
pendidikan
-
Jenis
pendidikan
·
Jalur
pendidikan
§ Pendidikan
formalèPada pasal 60 ayat 1 menyebutkan bahwa penyelenggaraan pendidikan formal
meliputi:
1.
Pendidikan Anak
Usia Dini jalur formal berupa Taman Kanak-kanak (TK) dan Raudhatul Athfal (RA)
2.
Pendidikan Dasar
berupa SD, MI, SMP, MTs
3.
Pendidikan Menengah
berupa SMA, MA, MAK, SMK
4.
Pendidikan Tinggi
berupa Diploma, Sarjana, Magister, Spesialis, Doktor
§
Pendidikan
nonformalèPendidikan nonformal meliputi:
1. Pendidikan kecakapan hidup,
2. Pendidikan kepemudaan,
3. Pendidikan anak usia dini,
4. Pendidikan pemberdayaan perempuan,
5. Pendidikan keaksaraan,
6. Pendidikan keterampilan dan pelatihan kerja
7. Pendidikan kesetaraan, serta
8. Pendidikan lain yang ditujukan untuk mengembangkan
kemampuan peserta didik.
§
Pendidikan
informalè Kegiatan
pendidikan informal yang dilakukan oleh keluarga dan lingkungan berbentuk
kegiatan belajar secara mandiri. Hasil
pendidikan informal diakui sama dengan pendidikan formal dan non formal setelah
peserta didik lulus ujian sesuai dengan standar nasional pendidikan.
·
Visi Pendidikan
Nasional adalah terwujudnya sistem pendidikan sebagai pranata sosial yang kuat
dan berwibawa untuk memberdayakan semua warga negara Indonesia, sehingga
berkembang menjadi manusia yang berkualitas yang mampu proaktif menjawab
tantangan zaman yang selalu berubah.
·
Misi Pendidikan
Nasional adalah sebagai berikut:
·
Mengupayakan
perluasan dan pemerataan kesempatan memperoleh pendidikan yang bermutu bagi
seluruh rakyat Indonesia.
·
Membantu dan
memfasilitasi pengembangan potensi anak bangsa secara utuh sejak usia dini
sampai akhir hayat dalam rangka mewujudkan masyarakat belajar.
·
Meningkatkan
kesiapan masukan dan kualitas proses pendidikan untuk mengoptimalkan
pembentukan kepribadian yang bermoral.
·
Meningkatkan
keprofesionalan dan akuntabilitas lembaga pendidikan sebagai keterampilan,
pengalaman, sikap, dan nilai berdasarkan standar nasional dan global.
·
Memberdayakan peran
serta masyarakat dalam penyelenggaraan pendidikan berdasarkan prinsip otonomi
dalam konteks Negara Kesatuan RI.
·
Strategi dalam pembaharuan
sistem Pendidikan Nasional menurut UU RI Nomor 20 Tahun 2003 tentang
Sisdikebagai berikut:
·
Pelaksanaan
pendidikan agama serta akhlak mulia.
·
Pengembangan dan
pelaksanaan kurikulumm berbasis kompetensi
·
Proses pembelajaran
yang mendidik dan dialogis.
·
Evaluasi,
akreditasi, dan sertifikasi pendidikan yang memberdayakan.
·
Peningkatan
keprofesionalan pendidik dan tenaga kependidikan.
·
Penyediaan sarana
belajar yang mendidik.
·
Pembiayaan
pendidikan yang sesuai dengan prinsip pemerataan dan berkeadilan.
·
Penyelenggaraan
pendidikan yang terbuka dan merata.
·
Pelaksanaan wajib
belajar.
·
Pelaksanaan otonomi
manajemen pendidikan.
·
Pemberdayaan peran
masyarakat.
·
Pusat pembudayaan
dan pemberdayaan masyarakat.
·
Pelaksanaan
pengawasan dalam sistem pendidikan nasional
·
Program-program
yang dikembangkan berdasarkan UU RI Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sisdiknas
sebagai berikut:
·
Pendidikan anak
usia dini.
·
Pendidikan
kedinasan
·
Pendidikan
keagamaan
·
Pendidikan jarak
jauh
·
Pendidikan khusus
·
Pendidikan layanan
khusus
Tidak ada komentar:
Posting Komentar