Santai dan Berpikir Apa yang Harus Dilakukan Sekarang

Rabu, 28 Desember 2016

RESUME PENGANTAR PENDIDIKAN PART 1

HAKEKAT MANUSIA DAN PENGEMBANGANNYA
  A.  Sifat Hakekat Manusia
 Manusia adalah satu-satunya makhluk yang memiliki kemampuan rasional, karena dialah makhluk    yang memiliki akal. Landasan dan tujuan pendidikan yaitu bersifat filosfis normatif. Bersifat          filosofis karena untuk mendapatkan landasan yang kokoh diperlukan adanya kajian yang bersifat      mendasar, sistematis dan universal tentang ciri yang hakiki dari manusia. Bersifat normatif karena    perndidikan mempunyai tugas untuk menumbuhkankembangkan sifat hakikat manusia tersebut  sebagai sesuatu yang bernilai luhur dan hal itu menjadi keharusan.
  B.  Wujud Sifat Hakikat Manusia
1.      Kemampuan menyadari diri sendiriè Kemampuan mengeksplorasi potensi-potensi yang ada dan yang dapat dikembangakan sehingga dapat berkembang ke arah kesempurnaan diri.
2.      Kemampuan bereksistensi èKemampuan menempatkan diri dan menerobos batas-batas 
3.      Kata hatièKemampuan pada diri manusia yang memberi penerangan tentang baik buruknya perbuatannya sebagai manusia.
4.      MoralèPerbuatan/tindakan yang dilakukan itu sendiri.
5.      Tanggung jawabèKesediaan untuk menanggung segenap akibat dari perbuatan yang menuntun jawab.
6.      Rasa kebebasanèMengusahakan agar perserta didik dibiasakan untuk menginternalisasikan nilai-nilai, aturan-aturan ke dalam dirinya, sehingga dirasakan sebagai miliknya.
7.      Kewajiban dan hakèJika seseorang mempunyai hak untuk menuntut sesuatu maka tentu ada pihak lain yang berkewajiban untuk memenuhi hak tersebut. Sebaliknya, kewajiban ada karena ada pihak lain yang harus dipenuhi haknya.
8.      Kemampuan menghayati kebahagiaanèMax Scheler menyatakan bahwa manusia menghayati kebahagiaan apabila jiwanya masih bersih dan stabil,jujur,bertanggung jawab, mempunyai pandangan hidup yang kokoh dan bertekad untuk merealisasikan dengan cara yang realistis.
  C.  Dimensi-dimensi Sifat Hakikat Manusia
1.      Dimensi keindividualanèSetiap orang memiliki sikap dan pilihan sendiri uang dipertanggung jawabkan sendiri, tanpa mengharapkan bantuan dari orang lain untuk ikut mempertanggungjawabkannya
2.      Dimensi kesosialanèTidak ada seorang manusia yang dapat hidup seorang diri lengkap dengan sifat hakekat kemanusiaannya.
3.      Dimensi kesusilaanèIni mencakup etika dan etiket. Etika yang berkenaan dengan persoalan kebaikan. Etiket yang berkenaan dengan kepantasan dan kesoanan.
4.      Dimensi keberagamaanèBeragama merupakan kebutuhan manusia karena manusia makhluk yang lemah sehingga memeerlukan temat bertopang  dan demi keselamatan hidupnya.  
  D.  Pengembangan Dimensi  Hakikat Manusia
 Ada 2 kemungkinan  dalam membantu anak mengembangkan potensi yang dimilikinya,yakni:
1.      Pengembangan yang utuh
2.      Pengembangan yang tidak utuh





PENGERTIAN DAN HAKIKAT PENDIDIKAN
  A.  Pengertian Pendidikan
 Dalam arti luas, tempat berlangsungnya pendidikan tidak terbatas dalam satu jenis lingkungan hidup  tertentu dalam bentuk sekolah, tetapi berlangsung dalam segala bentuk lingkungan hidup manusia.
 Dalam arti sempit, pendidikan adalah sekolah atau persekolahan. Sekolah adalah lembaga  pendidikan formal sebagai salah satu hasil rekayasa dari peradaban manusia.
  B.  Hakikat Ilmu Pendidikan
 Ialah perangkat teori, konsep dan prinsip yang sistematis dan relevan untuk dapat menjelaskan,  meramalkan dan mengendalikan fenomena serta memecahkan berbagai permasalahan yang timbul  dalam dunia pendidikan.
  C.  Unsur-unsur Pendidikan
 Proses pendidikan melibatkan banyak unsure, yakni
1.       Peserta didik
2.       Pendidik
3.       Interaksi  edukatif
4.       Tujuan pendidikan
5.       Materi pendidikan
6.       Alat dan metode
7.       Lingkungan Pendidikan
  D.  Alat-alat Pendidikan
1.      Kewibawaan
2.      Kasih sayang dan kelembutan
3.      Keteladanan
4.      Penguatan
5.      Tindakan tegas yang mendidik
  E.   Pendidikan sebagai Sistem
Ciri umum dari system:
1)      System merupakan satu kesatuan yang terstruktur
2)      Kesatuan tersebut terdiri dari sejumlah komponen yang saling berpengaruh
3)      Masing-masing komponen mempunyai fungsi tertentu dan secara bersama-sama melaksanakan fungsi tersruktur. 

LANDASAN DAN AZAS-AZAS PENDIDIKAN
  A.  Landasan Pendidikan
Dalam undang-undang nomor 20 tahun 2003 tentang sisdiknas pasal 1 ditegaskan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Selanjutnya pasal 2 menyatakan bahwa Pendidikan Nasional adalah pendidikan yang berdasarkan Pancasila dan Undang-undang dasar RI Tahun 1945, yang berakar pada nilai-nilai agama, kebudayaan nasional Indonesia dan tanggap terhadap perubahan zaman.
Beberapa landasan pendidikan :
1.      Landasan FilosofisèMerupakan landasan yang berkenaan dengan makna atau hakikat pendidikan.
2.      Landasan SosilogisèSosiologi merupakan ilmu pengetahuan positif yang mempelajari berbagai tindakan social yang menjelam dalam realitas social.
3.      Landasan KulturalèKebudayaan menjadi landasan pendidikan nasional sebagaiman tercantum dalam pasal 1 ayat 2 UU RI Nomor 20 tahun 2003 tentang sisdiknas yakni pendidikan nasional adalah pendidikan yang berdasarkan Pancasila dan UUD Negara RI Tahun 1945 yang berakar pada nilai-nilai agama, kebudayaan nasional Indonesia dan tanggap terhadap tuntutan zaman.
4.      Landasan PsikologisèLandasan ini ditujukan kepada pemahaman tentang manusia.
5.      Landasan Ilmiah dan TeknologisèIPTEK menjadi bagian utama dari isi pengajaran.
  B.  Azas-azas Pokok Pendidikan
Merupakan suatu kebenaran yang menjadi dasar ataupun tumpua berpikir, baik pada tahap perancangan maupun pelaksanaan pendidikan. Ada tiga asas pendidikan :
1.      Azas Tut Wuri Handayani
      Dikumandangkan oleh Ki Hajar Dewantara sebagai pendirian Perguruan Nasional Taman Siswa. Dari azas ini lahir system “Pamong” merupakan istilah guru sebagai pemimpin yang berdiri di belakang dengan bersemboyan “Tut Wuri Handayani”.
2.      Azas Belajar Sepanjang Hayat
      Merupakan sudut pandang dari sisi lain terhadap pendidikan seumur hidup, yaitu pendidikan yang harus 1. Meliputi seluruh hidup setiap individu, 2. Mengarah kepada pembentukan, pembaharuan, peningkatan dan penyempurnaan secara sistematis pengetahuan, keterampilan dan sikap yang dapat meningkatkan taraf hidupnya. 3. Tujuannya mengembangkan penyadaran diri, 4. Meningkatkan kemampuan dan motivasi untuk belajar mandiri dan 5. Mengakui kontribusi dari semua pengaruh pendidikan yang mungkin terjadi, formal,informal dan non formal.
3.      Azas Kemandirian dalam belajar
      Dalam kegiatan belajar mengajar, sedini mungkin dikembangkan kemandirian dalam belajar dengan menghindari campur tangan guru namun selalu siap untuk ulur tangan apabila diperlukan.


MASYARAKAT MASA DEPAN
-          Karakteristik masyarakat di masa depan
1)      Kecenderungan globalisasi yang makin kuat
2)      Perkembangan IPTEK yang makin cepat
3)      Perkembangan arus informasi yang semakin padat dan cepat
4)      Peningkatan Layanan Profesional
-          Dampak yang akan ditimbulkan akibat pembangunan arus informasi yang semakin cepat dan padat bagi pendidikan.
Perkembangan komunikasi dan arus informasi sudah jangan di pertanyakan lagi, mencangkup keseluruhan unsure-unsur. Seringkali diadakan siaran langsung dari berbagai penjuru dunia tentang berbagai peristiwa penting yang sedang terjadi ataupun wawancara jarak jauh melalui televise. Hal itu mau tidak mau telah memaksa kita mempunyai konsep baru tentang berita, yakni bukan apa yang telah terjadi tetapi apa yang sedang terjadi. Demikian pula kekuatan pengaruh dari gambar yang ditanyangkannya tidak sekedar menyentuh aspek kognitif tetapi juga aspek afektif. Demikian pula rekaman lagu yang desertai gambar-gambar dalam rekaman video akan lebih menyentuh keutuhan pribadi pemirsanya. Jadi tergantung bagaimana lagi kita memilih positif maupun negatif nya dari perkembangan itu.
-          Dalam UU No.20 tahun 2003 tentang sisdiknas ditegaskan bahwa tenaga kependidikan adalah anggota masyarakat yang mengabdikan diri dan diangkat untuk menunjang penyelenggaraan pendidikan
-          Ciri-ciri profesi jabatan guru
1)      Lebih mengutamakan pelayanan kemanusiaan yang ideal
2)      Terdapat sekumpulan bidang ilmu yang menjadi landasan
3)      Terdapat suatu mekanisme saringan berdasarkan kualifikasi tertentu
4)      Terdapat suatu kode etik profesi
5)      Terdapat organisasi profesi
6)      Pemangku profesi memandang profesi nya sebagai suatu karir hidup
-          Upaya penddikan dalam mengatisipasi masa depan
Pendidikan berkewajiban mempersiapka generasi baru yang sanggup menhadapai tentangan zaman baru yang akan datang. Manusia yang harus dihasilkan oleh pendidikan antara lain tertuang dalam pasar 1 UU Nomor 20 tahun 2003 tentang Sisdiknas yakni manusia yang memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengenalan diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia serta berbagai keterampilan yang diperlukan untuk menjamin kelangsungan hidup sebagai pribadi, masyarakat, bangsa dan negara, bahkan warga dunia.

LINGKUNGAN PENDIDIKAN
·         Lingkungan pendidikan adalah segala sesuatu yang ada di sekitar manusia, baik berupa benda mati, makhluk hidup ataupun peristiwa-peristiwa yang terjadi termasuk kondisi masyarakat terutama yang dapat memberikan pengaruh kuat kepada individu.
·         Fungsi lingkungan pendidikan
1)      membantu peserta didik dalam berinteraksi
2)      menyeleksi serta mempersiapkan peranan-peranan tertentu
·         Tri pusat pendidikan
1)      Keluargaèpengelompokan primer yang terdiri dari sejumlah kecil orang karena hubungan semenda dan sedarah. Keluarga merupakan tempat pertama kita menerima ilmu.
2)      Sekolahèsekolah  merupakan suatu tempat dimana kita akan mendapat ilmu umum  selain di keluarga.  Sekolah seharusnya menjadi pusat pendidikan untuk menyiapkan manusia Indonesia sebagai individu, warga masyarakat, warga negara dan warga dunia di masa depan.
3)      Masyarakatètempat dimana kita akan bersosialisasi dengan orang banyak.
·         Pendidikan menurut UU No.20 tahun 2003
1)      Pendidikan keluargaèLembaga sosial yang terbentuk setelah adanya suatu perkawinan. Pendidikan yang terjadi di lingkungan keluarga berlangsung secara alami dan wajar.
2)      Pendidikan sekolahèMerupakan sarana yang secara sengaja dirancang untuk melaksanakan pendidikan.
3)      Pendidikan masyarakatè fungsi masyarakat sebagai pusat pendidikan sangat tergantung pada taraaf perkembangan dari masyarakat itu beserta sumber-sumber belajar yang tersedia di dalamnya.
·         Interdepensi Tri Pusat Pendidikan
Interdependensi adalah hubungan saling tergantung antardua pihak, atau lebih yang saling mempengaruhi.
1)      Hubungan keluarga dengan sekolahè Sekolah tidak akan terus berdiri jika tidak di dukung oleh masyarakat, maka dari itu kedua sistem sosial ini saling mendukung dan melengkapi.
2)      Hubungan sekolah terhadap masyarakatè Hubungan sekolah dengan masyarakat adalah suatu proses komunikasi dengan tujuan meningkatkan pengertian warga masyarakat tentang kebutuhan dan praktik pendidikan serta berupaya dalam memperbaiki sekolah.
3)      Pengaruh masyarakat terhadap sekolahè Masyarkat yang baik, maju, modern ialah masyarakat yang didalamnya ditemukan suatu tingkat pendidikan yang baik, maju, dan modern pula, dalam wujud lembaga-lembaganya maupun jumlah dan tingkat orang terdidik.

ALIRAN-ALIRAN PENDIDIKAN
·         Aliran-aliran pendidikan adalah pemikiran-pemikiran yang membawa pembaharuan dalam pendidikan
·         Aliran-aliran pendidikan
 Ø  Aliran Nativismeè Istilah nativisme dari kata natie yang artinya adalah terlahir. Beranggapan bahwa “ bayi itu lahir sudah dengan pembawaan baik dan pembawaan buruk “
 Ø  Aliran Naturalismeè Naturalisme berasal dari kata “nature” artinya alam atau apa yang dibawa sejak lahir. Beranggapan bahwa “ semua anak adalah baik pada waktu baru datang dari tangan Sang Pencipta, tetapi semua menjadi rusak ditangan manusia “
 Ø  Aliran Empirismeè Teori tabulae rasae ( meja lilin )  : “ anak yang lahir kedunia seperti kertas putih yang bersih. Kertas putih akan mempunyai corak dan tulisan yang digores oleh lingkungan “
 Ø  Aliran Konvergensiè Aliran Nativisme + Aliran Empirisme = Aliran Konvergensi
Beranggapan bahwa “ anak lahir didunia ini telah memiliki bakat baik dan buruk, sedangkan perkembangan anak selanjutnya akan dipengaruhi oleh lingkungan. Jadi, faktor pembawaan dan lingkungan sama-sama berperan penting “
·         Pendidikan dalam rangka perjuangan kemerdekaan
1)      Perguruan Taman SiswaèPencentusnya Ki Hajar Dewantara
Azas-azas Taman Siswa:
§  Setiap orang mempunyai hak mengatur dirinya sendiri, dan mengingat tetap
berlandaskan pada semangat persatuan dan kesatuan dalam peri kehidupan umum.
§   Proses pembelajaran harus memberikan pengetahuan yang berfaedah.
§   Proses pembelajaran harus berdasarkan pada aspek kebudayaan kebangsaan sendiri.
§   Proses pembelajaran harus tersebar luas hingga dapat menjangkau kepada seluruh
lapisan masyarakat.
§   Untuk mencapai dan menciptakan kemerdekaan hidup yang sepenuhnya lahir maupun
batin, didasari atas kemampuan pribadi dan menolak bantuan dalam bentuk apapun, oleh
siapapun yang mengikat, baik berupa ikatan lahir maupun ikatan batin.
§  Hidup sederhana dan sehat.
§   Mendidik anak diperlukan keikhlasan lahir dan batin.
2)      INS Kayu Tanam èPencetusnya Mohammad Sjafe’i
Azas-azas INS Kayu Tanam:
§  Berfikir logis dan rasional
§  Keaktifan atau kegiatan
§  Pendidikan masyarakat
§  Memperhatikan pembawaan anak
§  Menentang intelektualisme
·         Gerakan Baru Dalam Pendidikanè Gerakan-gerakan baru dalam pendidikan pada umumnya adalah upaya peningkatan mutu pendidikan hanya dalam satu atau beberapa komponen saja.
Terdiri atas :
1.      Pengajaran Alam Sekitar
2.      Pengajaran Pusat Perhatian
3.      Sekolah Kerja
4.      Pengajaran Proyek

PERMASALAHAN PENDIDIKAN
A.    Permasalahan pokok pendidikan Nasional
-          Masalah pemerataan pendidikanè Persoalan bagaimana sistem pendidikan dapat menyediakan kesempatan yang seluas-luasnya kepada seluruh warga negara untuk memperoleh pendidikan, sehingga pendidikan ini menjadi wahana bagi pembangunan sumber daya manusia untuk menunjang pembangunan.
Pemecahan masalah:
1.      Melalui cara konvensional, antara lain :
-          Membangun gedung sekolah seperti SD atau ruangan belajar
-          Menggunakan gedung sekolah untuk Double Shift
2.      Melalui cara Inovatif, antara lain :
-          Sistem Pamong ( Pendidikan oleh masyarakat, guru, dan orang tua.)
-          SD kecil pada daerah terpencil.
-          Sistem Guru Kunjung
-          SMP terbuka
-          Kejar paket A , B, dan C.
-          Belajar jarak jauh seperti Univertas Terbuka.
-          Masalah mutu (kualitas) pendidikanè Hasil belajar yang bermutu hanya mungkin dicapai melalui proses belajar yang bermutu.
Pemecahan masalah:
A.    Seleksi yang lebih rasional khusus untuk SLTA dan Perguruan Tinggi.
B.     Pengembangan kemampuan tenaga kependidikan melalui study lanjut, latihan, penataran, seminar, kegiatan-kegiatan study.
C.     Penyempurnaan Kurikulum.
D.    Pengembangan prasarana untuk menciptakan lingkungan yang tentram untuk belajar.
E.     Penyempurnaan sarana belajar.
F.      Melakukan kegiatan pengendalian mutu.
-          Masalah relevansi pendidikanè Masalah relevansi pendidikan terlihat dari banyaknya lulusan dari satuan pendidikan tertentu yang tidak siap secara kemampuan kognitif dan teknikal untuk melanjutkan ke satuan pendidikan di atasnya.
Pemecahan masalah:
1.      Menanamkan pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang fungsional untuk
kehidupan dimasyarakat kelak.
2.      Menentukan kemampuan untuk memahami dan memecahkan permasalahan yang
aktual dalam masyarakat.
3.      Menunjukkan jalan untuk mengembangkan keterampilan hidup di masyarakat.
-          Masalah efisiensi dan efektifitas pendidikan
Faktor faktor yang mempengaruhi berkembangnya masalah pendidikan:
1.      Gerakan perluasan pendidikan untuk melayani pemerataan kesempatan
pendidikan bagi rakyat
2.      Kondisi satuan pendidikan belum optimal mendukung peningkatan mutu
3.      Laju pertumbuhan penduduk

SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL
·         Sistem pendidikan nasionalè Keseluruhan komponen pendidikan yang saling terkait secara terpadu untuk menacapai tujuan pendidikan nasional
·         Kelembagaan pendidikan
-          Jalur pendidikan
-          Jenjang pendidikan
-          Jenis pendidikan
·         Jalur pendidikan
§        Pendidikan formalèPada pasal 60 ayat 1 menyebutkan bahwa penyelenggaraan pendidikan formal meliputi:
1.      Pendidikan Anak Usia Dini jalur formal berupa Taman Kanak-kanak (TK) dan Raudhatul Athfal (RA)
2.      Pendidikan Dasar berupa SD, MI, SMP, MTs
3.      Pendidikan Menengah berupa SMA, MA, MAK, SMK
4.      Pendidikan Tinggi berupa Diploma, Sarjana, Magister, Spesialis, Doktor
§  Pendidikan nonformalèPendidikan nonformal meliputi:
1. Pendidikan kecakapan hidup,
2. Pendidikan kepemudaan,
3. Pendidikan anak usia dini,
4. Pendidikan pemberdayaan perempuan,
5. Pendidikan keaksaraan,
6. Pendidikan keterampilan dan pelatihan kerja
7. Pendidikan kesetaraan, serta
8. Pendidikan lain yang ditujukan untuk mengembangkan kemampuan peserta didik.
§  Pendidikan informalè           Kegiatan pendidikan informal yang dilakukan oleh keluarga dan lingkungan berbentuk kegiatan belajar secara mandiri. Hasil pendidikan informal diakui sama dengan pendidikan formal dan non formal setelah peserta didik lulus ujian sesuai dengan standar nasional pendidikan.
·         Visi Pendidikan Nasional adalah terwujudnya sistem pendidikan sebagai pranata sosial yang kuat dan berwibawa untuk memberdayakan semua warga negara Indonesia, sehingga berkembang menjadi manusia yang berkualitas yang mampu proaktif menjawab tantangan zaman yang selalu berubah.
·         Misi Pendidikan Nasional adalah sebagai berikut:
·         Mengupayakan perluasan dan pemerataan kesempatan memperoleh pendidikan yang bermutu bagi seluruh rakyat Indonesia.
·         Membantu dan memfasilitasi pengembangan potensi anak bangsa secara utuh sejak usia dini sampai akhir hayat dalam rangka mewujudkan masyarakat belajar.
·         Meningkatkan kesiapan masukan dan kualitas proses pendidikan untuk mengoptimalkan pembentukan kepribadian yang bermoral.
·         Meningkatkan keprofesionalan dan akuntabilitas lembaga pendidikan sebagai keterampilan, pengalaman, sikap, dan nilai berdasarkan standar nasional dan global.
·         Memberdayakan peran serta masyarakat dalam penyelenggaraan pendidikan berdasarkan prinsip otonomi dalam konteks Negara Kesatuan RI.
·         Strategi dalam pembaharuan sistem Pendidikan Nasional menurut UU RI Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sisdikebagai berikut:
·         Pelaksanaan pendidikan agama serta akhlak mulia.
·         Pengembangan dan pelaksanaan kurikulumm berbasis kompetensi
·         Proses pembelajaran yang mendidik dan dialogis.
·         Evaluasi, akreditasi, dan sertifikasi pendidikan yang memberdayakan.
·         Peningkatan keprofesionalan pendidik dan tenaga kependidikan.
·         Penyediaan sarana belajar yang mendidik.
·         Pembiayaan pendidikan yang sesuai dengan prinsip pemerataan dan berkeadilan.
·         Penyelenggaraan pendidikan yang terbuka dan merata.
·         Pelaksanaan wajib belajar.
·         Pelaksanaan otonomi manajemen pendidikan.
·         Pemberdayaan peran masyarakat.
·         Pusat pembudayaan dan pemberdayaan masyarakat.
·         Pelaksanaan pengawasan dalam sistem pendidikan nasional
·         Program-program yang dikembangkan berdasarkan UU RI Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sisdiknas sebagai berikut:
·         Pendidikan anak usia dini.
·         Pendidikan kedinasan
·         Pendidikan keagamaan
·         Pendidikan jarak jauh
·         Pendidikan khusus

·         Pendidikan layanan khusus 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar